Neurabot (Sumber: kemenperin.go.id)

Jakarta, BISKOM – Pada 2018, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama pakar artificial intelligent (AI) dan akademisi bidang AI di Indonesia menggelar program Startup 4 Industry. Salah satu finalis dalam ajang tersebut adalah Neurabot.

Neurabot adalah startup yang mendapatkan hak cipta di bidang “Platform Laboratorium Pemrosesan Citra Digital dengan Teknologi Artificial Intelligence”. “Algoritma AI merupakan salah satu kekayaan intelektual bagi startup yang harus dilindungi. Klinik HKI kami telah memfasilitasi hak cipta dan mereknya,” terang Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih.

Kemenperin mengapresiasi perusahaan rintisan (startup) Neurabot sebagai pengembang data mining platform terpusat bagi data citra pasien Covid-19 yang telah teridentifikasi. Perusahaan ini menjadi bagian dari gugus tugas kecerdasan buatan dan teknologi informasi (Task Force AI & TI) dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Gati menjelaskan, pertumbuhan pelaku startup teknologi menjadi bagian langkah prioritas Kemenperin untuk mempercepat transformasi menuju industri 4.0. “Program Startup 4 Industry diharapkan dapat menjadi katalisator proses transformasi digital bagi pelaku IKM nasional yang berbasis pada pemecahan masalah yang dihadapi. Hal ini demi terwujudnya IKM unggul untuk masa depan industri Indonesia yang lebih baik,” katanya.

Founder & CEO Neurabot, Indarto menjelaskan, salah satu tantangan yang dihadapi dalam penggunaan teknologi yang dikembangkan adalah mayoritas rumah sakit rujukan Covid-19 masih menggunakan pemeriksaan foto polos dada (x-ray) yang sensitivitasnya lebih rendah dibanding CT-scan paru dosis rendah (LDCT) dalam mendeteksi gambaran perubahan struktur paru pasien.

“Meski demikian, Neurabot bersama pakar AI yang tergabung dalam gugus tugas ini akan tetap berupaya mengolah seluruh sumber data yang ada, termasuk data foto polos dada dan data klinis sebagai penguat untuk menghasilkan solusi identifikasi dini berbasis AI dengan tepat dan cepat,” tutur Indarto. (red)