Jakarta, BISKOM – Extreme Tech Challenge (XTC) 2020, kompetisi startup terbesar di dunia yang bertujuan mengatasi tantangan global telah memilih 52 finalis yang dipilih dari 2.419 peserta yang berasal dari 87 negara. Adalah Qlue, startup penyedia layanan ekosistem smart city asal Indonesia yang menjadi salah satu finalis di ajang tersebut.

Tahapan selanjutnya yang akan diikuti Qlue adalah mengikuti beberapa sesi virtual bootcamp di bulan ini bersama dengan finalis lainnya dan mengikuti final global pada 15 Juli mendatang. Rencananya, sesi final global XTC akan digelar di Paris, Prancis, namun karena pandemi Covid-19, seluruh kegiatan akan diselenggarakan secara virtual.

Qlue berhasil menjadi finalis untuk 2 kategori sekaligus yakni smart cities dan inovasi COVID-19. Founder dan CEO Qlue Rama Raditya mengungkapkan kebangaannya karena Qlue terpilih menjadi salah satu finalis yang mewakili Indonesia di XTC 2020 di dua kategori sekaligus.

Sejak awal didirikan, Qlue selalu berusaha untuk mengakselerasi perubahan positif di dunia melalui teknologi smart city berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Internet of Things (IoT), dan mobile workforce, sehingga dapat memudahkan warga, pemerintah, dan bisnis untuk dapat bekerja lebih efektif.

“Ini merupakan kabar positif untuk Qlue di tengah pandemi. Kami percaya jika startup-startup di Indonesia tidak kalah dengan startup-startup di negara lain,” ungkap Rama.

Selain itu, Qlue juga merupakan bagian dari sinergi startup dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Sejak Covid-19 merebak di Indonesia, Qlue menambahkan beberapa label baru terkait Covid-19 ke dalam aplikasi pelaporan masyarakatnya, QlueApp, yaitu rumah sakit penuh, kelangkaan alat medis, kerumunan warga, suspect Covid-19, bantuan sembako, dan potensi mudik.

Tak lupa, Qlue mengembangkan QlueThermal, sebuah solusi yang dapat mendeteksi suhu tubuh orang yang sekaligus mendeteksi penggunaan masker secara otomatis. Solusi-solusi ini akan membantu pemerintah dan swasta dalam menyambut new normal.

“Pandemi COVID-19 merupakan berkah tersendiri, di mana kami bisa melakukan business shifting dengan memanfaatkan teknologi smart city untuk membantu pemerintah dan sektor swasta menghadapi pandemi COVID-19. Solusi-solusi ini juga mendapat tanggapan yang cukup positif dari kedua sektor tersebut. Kami yakin kondisi ini akan segera membaik keadaan akan kembali normal, dan Indonesia akan bangkit kembali,” tutur Rama. (red)