Jakarta, BISKOM – Kebocoran data pengguna Tokopedia kembali menjadi sorotan. Pada bulan Mei 2020 lalu kasus kebocoran data Tokopedia ini diungkap akun twitter @underthebreach. Dalam laporannya ada 15 juta data akun pengguna Tokopedia yang dibagikan secara gratis di sebuah forum online di Dark Web. Kini, pada Sabtu (4/7) lembaga riset siber CISSReC menemukan link atau tautan yang berisi 91 juta data pengguna Tokopedia yang disebar di salah satu grup di Facebook dan bisa diunduh secara bebas.

Kepala CISSReC Pratama Persadha menyebut tautan yang sudah dibagikan secara cuma-cuma sejak Jumat (3/7) tersebut berasal dari salah satu akun bernama @Cellibis, yang mengaku membelinya di darkweb seharga US$5 ribu (Rp70 juta), di forum Raidsforum. Meski gratis, pengunduhan juga tidak mudah karena file disimpan di server Amerika sehingga harus menggunakan VPN dengan IP Amerika.

Pratama Persadha menambahkan berdasarkan pemantauan CISSRec, sampai pada hari Minggu, Tanggal 5 Juli 2020 Pukul 10.00 WIB, tautan link untuk mengunduh data 91 juta akun Tokopedia masih bisa diakses dan sudah ada 58 anggota yang sudah mengunduhnya.

Manajemen Tokopedia angkat suara soal beredarnya 91 juta data pengunanya di media sosial (medsos) yang dibobol hacker pada Mei lalu.

“Kami menyadari bahwa pihak ketiga yang tidak berwenang telah memposting informasi secara ilegal di media sosial dan forum internet terkait cara mengakses data pelanggan kami yang telah dicuri. Kami ingin menegaskan bahwa ini bukanlah upaya pencurian data baru dan informasi password pengguna Tokopedia tetap aman terlindungi di balik enkripsi,” ujar VP of Corporate Communication Tokopedia, Nuraini Razak.

“Kami telah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian dan juga mengingatkan seluruh pihak untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh melalui cara yang melanggar hukum,” pungkasnya. (red)