Jakarta, BISKOM – Terkait adanya kebijakan kolosal pemerintah meresmikan “lumbung pangan” di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, maka Lemhasar (Lembaga Ketahanan dan Pengembangan Pasar) menyatakan siap mendukung jalur pemasaran hasil pertanian itu melalui jaringan kurang lebih 14.000 pedagang pasar tradisionil di seluruh Indonesia yang tergabung dalam Appsindo (Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia).
Ketua Umum Appsindo Hasan Basri, kepada media, Jumat (10/07).menyatakan kesiapan anggotanya berperan aktif. Atas nama anggota Appsindo Hasan Basri menyambut gembira keputusan presiden yang menunjuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai “leading sector” program “Lumbung Pangan” Indonesia yang ditempatkan di Kalimantan Tengah.
Sebagaimana diketahui, Lemhasar adalah lembaga pengkajian yang bertugas mengkaji segenap potensi pedagang pasar agar selalu dapat menyesuaikan diri menjadi bagian tak terpisahkan di dalam dinamika perkonomian nasional. “Sebagai ujung tombak terdepan perputaran ekonomi bangsa, peran aktif pedagang pasar menjadi mutlak adanya” kata Zainal Bintang, presiden Lemhasar menjawab pertanyaan media, Jumat (10/07).
Saat ini Lemhasar sedang berkordinasi dengan jaringan pelaksana tehnis dari KPN (Korporasi Petani dan Nelayan) yang akan menjadi pelaksana lapangan program food estate pemerintah. Untuk kepentingan peyebaran distribusi hasil panen secara real time, telah terbentuk 350 KPN di seluruh Indonesia. Pembentukan 350 jaringan KPN itu didasari Perpres (Peraturan Presiden) No. 18/2020 yang dikeluarkan bulan Februari yang lalu. sebagai wadah berkegiatan bisnis petani dan nelayan.
Melalui jaringan 350 KPN itulah , tugas plaksanaan pengumpulan hasil petani dan nelayan di pusat-pusat produksi (hulu). Lalu mendistribusikannya ke hilir sampai ke pasar-pasar melalui anggota Appsindo agar mudah terjangkau konsumen (end user).
Sebagaimana diketahui Presiden Jokowi telah memberi tugas kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sebagai leading sector pengembangan Food Estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah. Hal itu diumumkan Jokowi , Kamis (09/07) di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Lumbung padi yang dibangun tahun ini diatas lahan seluas 30.000 HA. Dan akan ditambah lagi 148.000 HA hingga dua tahun kemudian sampai ke Kapuas, kata Jokowi sambil menambahkan, Menhan tentu saja didukung Menteri Pertanian dan Menteri PUPR, dengan harapan di daerah ada dukungan dari Gubernur dan Bupati.
Lahan food estate ini akan memasok kebutuhan pangan beras dan lainnya agar ketahanan pangan Indonesia tetap terjaga. Apalagi FAO sempat memperingati banyak negara di dunia soal ancaman krisis pangan. “Kita harapkan dengan cadangan strategis pangan kita ini betul-betul bisa kita atur kalau memang dalam negeri kekurangan, akan di-supplay dari sini, entah itu bisa padi bisa singkong, jagung, atau bisa cabai,” katanya.
Food estate ini targetnya tak hanya memasok kebutuhan dalam negeri tapi bisa untuk keperluan ekspor. “Semuanya akan di-manage dengan manajemen yang ada, dan kalau sisa itulah yang akan kita ekspor ke negara lain,” katanya. Sebelum Kabupaten Pulang Pisau, lokasi yang pertama ditinjau Presiden untuk menjadi daerah yang diharapkan menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa tersebut terletak di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara tampak menerima pemaparan yang dipandu oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk kemudian meninjau lahan-lahan yang akan menjadi lumbung pangan nasional di daerah tersebut. (Hoky)