Jakarta, BISKOM – Fahri Hamzah Dia putra terbaik bangsa ini yang mampu terbebas dari zholimnya sejumlah elit Partai Keadilan Sejahtera PKS yang digugat Fahri ke ranah hukum karena tak terima atas pemecatan dirinya lalu Fahri menang disemua sesi pengadilan hingga tingkat MA, dan PKS dihukum harus membayar 30 miliar sebagai mana yang digugat balik, jadilah Fahri merupakan salah seorang politikus ternama di Indonesia yang disegani lawan dan kawan. Uang itupun sudah lama diniatkan nya untuk membantu banyak orang.
Namanya mulai dikenal publik sejak reformasi bergulir pada awal 1998. Setelah era reformasi bergulir pada 1999, Fahri diangkat menjadi Staf Ahli MPR RI pada 2004.
Kemudian dia bergabung dengan Partai Keadilan Sosial (PKS) dan menjadi anggota DPR RI pada 2004 mewakili daerah kelahirannya, Nusa Tenggara Barat.
Fahri Hamzah kerap melontarkan kata-kata yang penuh makna. Fahri Hamzah juga gemar bersosialisasi melalui Twitter untuk menuangkan pemikiran, kritik, dan kutipan-kutipan, meski pernyataan Fahri Hamzah terkadang memicu kontroversi di kalangan publik.
Namun, ada pula kata-kata Fahri Hamzah yangberhubungan dengan kehidupan manusia.
“Hidup ini hanya sementara saja sobat baikku, biarlah sementara kita hidup, kita boleh berdampak positip dan bermakna bagi banyak orang ” ungkap Fahri pada sobat karibnya wartawan senior Ibukota Emil F Simatupang pada suatu moment paling indah saat grand launching beda buku Prof. DR. OC.Kaligis, SH MH, di Auditorium Lapas Sukamiskin Bandung beberapa waktu lalu.
Ada banyak kata-kata yang pernah dilontarkan Fahri Hamzah, baik secara langsung mapun melalui unggahan di media sosial.
Berikut ini adalah perkataan Fahri Hamzah, seperti dilansir dari laman Ydhartono, Kamis (23/7/2020):
1. “Jangan takut dikritik dan jangan berubah karena dicerca. Pendirian yang kuat akan meyakinkan bangsa ini.”
2. “Sampai akal sehat wujud bertakhta, aku akan tetap berdiri di atas keyakinanku, aku takkan berhenti menjadi diriku sendiri sampai aku mati, dan aku ingin mati sebagai aku.”
3. “Selalu ada harapan jika dalam hati kita ada keyakinan, seperti nyala lilin dalam kegelapan, sesekali nyalakanlah api agar semua kembali bangkit dari tidur panjang.”
4. “Musuhmu adalah cermin dirimu, jika ia terlalu kerdil dan kau layani, maka kerdillah kau, sebab musuh terbesar kita adalah kezaliman yang bercokol pada kekuasaan sebesar apa pun.”
5. “Kecerdasan mengantarkan kita pada ilmu dan ilmu mengantarkan kita pada hikmah sebagai syarat moderasi.”
6. “Aku ingin mengajakmu, menjadi diri sendiri karena dengan itu, kau akan tahu yang asli mana dan yang palsu mana. Be true!”
7. “Akar dari intoleransi adalah kelemahan pikiran.”
8. “Tersenyumlah, segetir apa pun lukamu, sebab senyum akan membuka pintu langitmu hari ini.”
9. “Secangkir kopi setiap pagi menemuiku atasnamakan dirimu dan aku mengenangnya hingga kini.”
10. “Nanti juga orang akan tahu bahwa kita telah berkata benar. Kata-kata yang keluar dari keyakinan yang benar takkan salah.”
11. “Kalau karena kita mengatakan kebenaran seluruh dunia membencimu, biarlah!”
12. “Hati-hati dengan tepuk tangan, ia bisa membelokkan tujuan.”
13. “Kita dilahirkan di atas cinta, maka tugas kita membagi kasih sayang.”
14. “Kita selalu harus punya optimisme pribadi, bahkan saat luka kita menganga.”
15. “Generasi baru Indonesia, jangan takut dengan masalah yang ada. Ini semua akan selesai jika keyakinan kita besar pada Tuhan.”
16. “Terlalu gampang terima argumen orang, bukan cara berpikir generasi muda.”
17. “Jika kita punya cita-cita besar dalam pikiran, maka isu-isu kecil takkan relevan.”
18. “Orang-orang yang bisa terbang tinggi adalah yang tidak punya beban jiwa.”
19. “Kalau ada kejadian, jangan hanya maki peristiwanya saja, tapi bacalah akar masalahnya. Kalau buah dianggap akar, maka pasti perlakuan kita akan salah.”
20. “Orang-orang baik yang kapasitasnya di atas rata-rata memang diperlukan, merekalah yang harus memimpin, bukan orang baik yang bodoh.”
21. “Teruslah bekerja sampai ajal tiba karena berpangku tangan adalah kematian. Jangan hiraukan celaan orang selama hati kita meyakini kebenaran.”
22. “Keyakinan itulah nanti yang membuat manusia punya arah, oleh kemantapan hati. Maka siapa yang punya kemantapan hati, mantaplah arah dan langkahnya.”
23. “Kita harus terus, dengan tanpa lelah, membangun optimisme tentang Indonesia kita, tentang Indonesia Raya.”
24. “Bangsa ini butuh keterangan, butuh argumen, butuh akal dan nalar, semua sibuk menjaga perasaan, tapi tidak ada yang menjaga nalar dan akal pikiran.”
25. “Kritik itu sehat, vitamin bagi akal, gizi bagi keputusan, manfaat bagi kehidupan.”
26. “Tertawalah bersama manusia dan tersenyumlah melihat kegembiraan mereka, lalu ajaklah bersyukur dengan cinta.”
27. “Itu sebabnya membaca adalah tugas pertama yang diberikan kepada manusia. Kita membaca tidak saja supaya kita mengerti, tetapi supaya kita punya keyakinan.”
28. “Waspadalah pada pujian dan nikmatilah kritik, terbiasalah dalam keterbatasan agar kita hargai kecukupan.”
29. “Hiduplah bersama manusia dan rasakan apa yang mereka rasakan, susah dan senangnya, lalu kuatkan dengan cinta.”
30. “Jangan biarkan semua diam dan berhenti meneriakkan kebenaran, jangan biarkan nurani pergi dari jiwa kita yang sunyi.”
31. “Bersabarlah kita dalam senyap, dalam ketiadaan cerita dan gemuruh tepuk tangan.”
32. “Pemimpin yang kuat akan membuat sebuah bangsa punya arah dan tujuan, kukuh dalam pendirian.”
33. “Bertahanlah pada keadilan, meski kita tahu bahwa menahan sikap adil adalah berat dan sepi… tidak menyenangkan.” (Hoky)
Sumber: Info Breaking News