Jakarta, BISKOM – Beberapa hari ini santer diberitakan bahwa bioskop akan segera dibuka kembali. Mulanya hal ini berawal dari Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito yang menyampaikan rencana pembukaan kembali bioskop di masa pandemi ini. Bersama tim pakar, Satgas Penanganan Covid-19 selama beberapa minggu terakhir telah mengkaji mengenai kemungkinan pembukaan bioskop.
Selain berkontribusi mendukung perekonomian daerah, pembukaan bioskop juga dinilai sebagai sarana hiburan bagi masyarakat selama masa pandemi ini. “Masyarakat secara umum juga memerlukan hiburan. Tapi kembali lagi, keputusan membuka dan seterusnya diberikan kepada pemda setelah melalui seluruh proses yang tadi kami sampaikan,” papar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (27/8).
Wiku kembali memberi penjelasan lebih jauh soal nonton bioskop meningkatkan imunitas. “Pertanyaan tentang imunitas, supaya tidak terjadi salah paham, imunitas ini adalah bentuk ketahanan tubuh terhadap penyakit dan imun manusia ini merupakan sistem yang cukup kompleks yang ada dan kondisi jiwa yang bahagia tentunya mempunyai potensi untuk meningkatkan atau menurunkan tingkat stres yang ada pada tubuh,” terangnya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berencana segera membuka kembali bioskop. “Jadi 47 negara saat ini kegiatan bioskop sudah berjalan seperti biasa. Bahkan di Korea Selatan, selama pandemi termasuk puncak pandemi mereka di sana bioskop tidak ditutup,” ujar Anies.
Pihaknya akan menyiapkan regulasi lengkap soal pembukaan kembali bioskop. Hal ini untuk memastikan pelaku usaha bisa membuka bioskop tanpa memberikan risiko yang besar bagi masyarakat. “Dalam waktu dekat ini kegiatan bioskop akan kembali dibuka. Dan protokol kesehatan akan ditegakkan lewat regulasi detil dan adanya pengawasan yang ketat,” katanya.
Namun rencana ini ditentang oleh ahli. Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman menegaskan kebijakan Pemerintah DKI Jakarta mengizinkan bioskop kembali beroperasi merupakan hal yang berbahaya. Dia mengatakan bioskop bisa menjadi klaster baru penularan Covid-19.
“Membuka bioskop di mana kondisi pengendalian pandemi belum dalam posisi yang terkendali itu tentu akan berbahaya dan berpotensi menjadi klaster,” tandas Dicky.
Dicky menuturkan Jakarta harus meniru negara lain dalam mengambil kebijakan saat pandemi Covid-19. Dia mengatakan banyak negara yang sudah mulai berhasil mengendalikan pandemi tetap berhati-hati dalam membuka aktivitas publik di ruang tertutup, seperti bioskop, sekolah, hingga perkantoran.
Lebih lanjut Dicky mengatakan potensi penularan Covid-19 di ruang tertutup sangat tinggi sekali. Di Australia misalnya, dia berkata belum mengizinkan bioskop dibuka secara normal meski jumlah kasus sangat kecil. “Kalaupun terpaksa sekali kapasitas bioskop itu jangan di atas 30 persen dulu,” pungkasnya. (red)