Jakarta, BISKOM – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus berupaya mencari CVR yang menjadi bagian dari black box Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. BPPT mengerahkan armada Kapal Riset (KR) Baruna Jaya (BJ) IV. “Pencarian CVR terus dilakukan menggunakan robot bawah laut yang biasa kita kenal dengan nama Remotely Operated Vehicle (ROV) sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari pukul 02.00 WIB,” ujar Kepala BPPT Hammam Riza.
Hammam menuturkan bahwa dalam Operasi SAR ini pihaknya juga terus berkoordinasi, dengan seluruh institusi yang terlibat.
“Setelah mendapatkan clearance dari Basarnas dan KNKT, tim survey Kapal Riset Baruna Jaya IV BPPT mendekati lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya SJ 182 dimana BPPT diberikan keleluasaan untuk masuk pada titik utama ditemukannya Flight Data Recorder (FDR) SJ182. Saat ini Baruna Jaya IV kurang lebih berada di barat daya, sekitar 30 meter dari titik ditemukannya FDR,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan, Djoko Nugroho yang berada diatas kapal itu pun menguraikan pengalaman BPPT, saat menemukan Black Box pesawat Lion Air PK LQP di perairan Karawang pada tahun 2018, bahwa FDR dengan CVR ditemukan dengan jarak kurang lebih 80 meter.
“Kami memulai penyisiran dari tengah. Dengan memulai dari kotak 20×20 m2 yang terdekat dengan posisi ditemukannya FDR, agar pencarian menggunakan ROV bisa lebih detail dan terukur. Tujuannya agar penyisiran berlangsung efektif dan tidak menyisir ke lokasi yang sama,” ungkap Djoko.
Penurunan ROV lanjutnya, dilengkapi dengan USBL yang dapat menunjukkan posisi koordinat, sehingga lintasan ROV dan setiap potongan benda yang ditemukan di dasar laut juga dapat ditentukan posisinya. Terkait hasil penyisiran ROV sampai dengan dini hari tadi, bahwa dalam radius 53 M persegi, berhasil ditemukan 34 titik potongan pesawat, dengan potongan terjauh berjarak 53 meter dari titik FDR ditemukan.
Dari hasil pemantauan oleh Tim BPPT bersama KNKT yang berada di kapal BJ IV, 2 dari 34 titik kolasi potongan SJ182, diduga merupakan bagian cockpit pesawat. (red)