Jakarta, BISKOM – Sejak gempa bumi terjadi di Mamuju – Majene (Sulbar) 15 Januari yang lalu, sejumlah lokasi pengungsian juga hingga hari ini masih terus bertambah dan mereka membutuhkan uluran tangan dari berbagai kalangan. Untuk turut serta berpartisipasi langsung menanggulangi kesulitan yang dihadapi para pengungsi korban bencana akam itu, Relawan Kemanusiaan DEIT (Dewan Ekonomi Indonesia Timur), mulai hari ini, membuka penyaluran bantuan dan penggalangan dana untuk membantu para korban gempa di Sulawesi Barat agar bisa pulih kembali.
Setelah membuka Posko Pengungsi pada 15 Januari yang lalu, DEIT kembali membuka aksi penggalangan dana buat korban gempa di Sulawesi Barat. Dana yang terkumpul selanjutnya akan diperuntukkan untuk masyarakat korban gempa. Ketua Umum DEIT Annar S.Sampetoding mengatakan kepada media di Jakarta, Selasa (19/01/20) “semoga aksi kegiatan sukarela ini dapat menggugah rasa kemanusiaan masyarakat untuk mengulurkan tangan”. Pengumpulan dana ini sendiri ditujukan kepada para anggota DEIT yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, khususnya Indonesia Timur.
Saat ini para korban gempa masih membutuhkan bantuan berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan. Dana Kemanusiaan Dewan Ekonomi Indonesia Timur DEIT. “Kita ingin membantu meringankan beban saudara kita disana,” ujar mantan Wakil Ketua Kadin Korwil Indonesia Timur. Aksi Dana Kemanusiaan DEIT membuka penyaluran bantuan dan donasi mulai 19 Januari 2021 hingga 19 Maret 2021 melalui rekening Mandiri 122 0001 811 887, atas nama DEIT. Bantuan nantinya akan disalurkan ke wilayah terdampak di Mamuju dan Majene, tegas pengusaha HPH yang terkenal itu.
Sementara itu Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan rombongan pada hari Selasa, 19 Januari 2021 langsung mendatangi Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak berat akibat gempa yang menimpa Mamuju dan Majene di Sulbar 15 Januari yang lalu. Sesudah itu bersama rombongan mendatangi pusat lokasi penampungan pengungsi di Stadion Manakkara, Mamuju. Di lokasi tersebut, tampak hampir seluruh bagian bangunan hancur luluh lantak. Sejumlah alat berat dan truk juga masih tampak disiagakan di lokasi untuk membersihkan dan mengangkut puing-puing reruntuhan bangunan.
“Tadi sudah saya sampaikan ke Gubernur, untuk gedung-gedung pemerintahan yang roboh, setelah diaudit nanti segera pemerintah pusat akan bangun kembali,” kata Jokowi yang didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar.
Data hingga Senin, tercatat gempa mengakibatkan 679 orang luka ringan, 253 orang luka berat, dan 84 orang meninggal dunia. Sementara itu, 19.435 orang terpaksa mengungsi.
Jokowi memastikan pemerintah akan memberikan bantuan bagi warga Sulawesi Barat yang rumahnya rusak. “Kami harapkan dengan bantuan dari pemerintah pusat, pemulihan kembali, baik rumah-rumah yang roboh maupun pemulihan ekonomi, pemulihan pelayanan di pemerintahan, juga akan kembali normal,” ujar Jokowi.
Adapun besaran dana stimulan rehabilitasi setelah gempa Mamuju dan gempa Majene tersebut masing-masing adalah Rp 50 juta rupiah untuk rumah rusak berat. Kemudian Rp 25 juta rupiah untuk rumah rusak sedang dan Rp10 juta rupiah untuk rumah rusak ringan. Selesai membagi bingkisan bantuan kepada para pengungsi di Mamuju Jokowi bertolak ke Majene hari itu juga. (aa)