Direktur Utama PD Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman.

BISKOM, Jakarta – Direktur Utama PD Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman saat ditemui awak media di lokasi mengatakan, selama pemotongan qurban tahun ini, kapasitas total RPH akan terpenuhi secara optimal, RPH pun telah menyiapkan sejumlah persiapan untuk pemotongan hewan qurban, menurutnya RPH Dharma Jaya akan mulai melakukan penyembelihan hewan kurban pada Rabu (21/7) dini hari.

Tak hanya itu, dia juga memastikan bahwa penerapan protokol kesehatan saat penyembelihan hewan kurban juga akan diawasi secara ketat.

“Persiapan dari peralatan sampai sumber daya manusia yang kita perhatikan disini protokol kesehatan artinya yang terlibat

penanganan penyembelihan harus menjalani tes swab sebelum dapat bekerja disini untuk memastikan agar mereka sehat,” ujar Raditya

Dia menambahkan bahwa pihak RPH Dharma Jaya juga akan menyediakan layanan penyembelihan secara virtual bagi mereka yang telah menitipkan hewan kurbannya untuk disembelih.

“Nanti sudah kita siapkan ruangan untuk yang kurban menyaksikan secara virtual,” tutur Raditya.

“Kami persiapkan revitalisasi alat-alat pemotongan, penyiapan juru sembelih halal, tatakan, sama transportasi untuk pengantaran. Protokol kesehatan bagi petugas nanti memakai masker, sarung tangan, dan face shield semua kita sediakan,” kata Raditya.

Adapun pelaksanaan qurban tahun ini harus dilakukan berdasarkan protokol covid-19, termasuk juga proses penyembelihan, pengemasan, hingga sampai ke tangan penerima manfaat.

“RPH hanya mampu melalukan pemotongan hewan paling banyak 200 ekor sapi dalam sehari,” kata dia.

Melalui RPH Dharma Jaya, daging kurban akan didistribusikan untuk penerima manfaat yang ada di Jakarta. Pemotongan di RPH ini akan lebih higienis, pemotongan daging yang cepat, dan memungkinkn kecepatan distribusi secara luas karena cepatnya proses pemotongan.

Dirinya menjelaskan, selain membuka jasa penjualan dan pemotongan hewan kurban, PD Dharma Jaya juga menyediakan tempat penampungan untuk sapi yang berasal dari panitia atau pengkurban (mandiri).

“Ada prosedur mekanisme yang di Anut di sini  penimbangan dan penandatanganan berita acara serah terima supaya tahu berat hewan kurbannya, sekaligus panitia atau pengkurban mendapat gambaran teknis menghitung dari sapi hidup ke daging setelah proses pemotongan,” terangnya.

Menurut dia, sapi dari kandang akan diantrekan sesuai tanggal dan jam penyembelihan yang ditetapkan. Setelah itu, dilakukan pemberian kode atau label untuk bagian tubuh hewan kurban seperti kepala, kaki, kulit, ekor dan jeroan.

“Setelah selesai dipisahkan sesuai urutan kemudian dikembalikan kepada panitia atau pengkurban untuk didistribusikan kepada mustahik,” ungkapnya.

Panitia  menambahkan, untuk pemotongan hewan kurban sampai jadi karkas dibagi empat tetap dilakukan PD Dharma Jaya. Panitia kurban hanya boleh melakukan boning (memisahkan antara daging dan tulang), pembungkusan dan pendistribusiannya.

“Kami panitia disini untuk menggunakan wadah ramah lingkungan seperti besek bambu, besek daun kelapa, besek daun pandan, daun pisang dan daun talas,” tutupnya

Panitia menambahkan penjualan hewan qurban masih akan di lakukan hingga H+ 2 Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah

PD Dharma Jaya menyediakan sebanyak 600 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan hewan qurban tahun ini tercatat hingga dari 18 juli 2021 penjualan sudah 60 persen atau sebanyak 360 ekor sapi Alhamdulilah 30 persen peningkatan penjualan tahun ini dan penjualan via online daring meningkat secara signifikan pada masa pademi

Kami disini yang panitia penyembelihan yang melakukan prosesi pemotongan di lakukan tes swab demi keamanan dan kenyamanan bersama sesuai protokol kesehatan yang kami selalu terapkan ujar” panitia qurban.

Menurutnya masyarakat sangat antusias menitipkan hewan kurban di RPH Dharma Jaya dan terlihat meningkat jumlah sapi yang di titipkan hingga naik 30 persen.

Saya juga menghimbau masyarakat warga sebaiknya memotong hewan qurban di RPH karna memudahkan proses pemotongan dengan Alat yang tersedia mesin Alat yang mumpuni hal itu di yakini dapat mengurangi kerumunan orang yang berpotensi terjadi penularan terpapar  covid 19 ini bentuk upaya  pencegahan dari Pemprov DKI  yang kami saat ini lakukan  untuk meminimalisir.

“Insyallah dengan itu syariat nya terpenuhi dan keselamatan warga terjaga, pastinya.” ujar dia. (Barley)