Dalam berbagai kegiatan kami dari tahun 2018, kami mengangkat tema Smart Manufaktur. Peluang Smart Manufaktur di Indonesia sangat besar, selain karena potensi marketnya, masih banyak perusahaan manufaktur, khususnya dalam skala kecil menengah belum memaksimalkan penggunaan teknologi dalam proses bisnisnya.
Kami melihat banyak hal terkait smart manufaktur yang sangat penting untuk membuat manufaktur Indonesia bisa berkembang lebih cepat. Untuk bisa bersaing dengan negara lain yang lebih dahulu mengembangkan dunia manufakturnya, maka penggunaan teknologi informasi adalah kunci untuk bisa segera mengejar ketertinggalan yang ada.
Pertama, menggunakan sistem aplikasi terintegrasi. Salah satu kunci penting untuk bisa mencapai tingkat bersaing dengan manufaktur global adalah menggunakan sistem aplikasi yang terintegrasi.
Tren penggunaan ERP (Enterprise Resource Planning) telah ada sejak tahun 2000an. Dulu saya pun pernah mengembangkan aplikasi sistem sejenis ini, tapi sekarang jauh lebih banyak.
Baik bisa menggunakan aplikasi berbasis server-desktop, ataupun sekarang ini menggunakan ERP berbasis web-based dan cloud-based. Dengan adanya aplikasi terintegrasi, maka semua proses bisnis bisa terintegrasi, mulai dari order, produksi hingga distribusi atau deliveri, termasuk akunting yang sangat penting menjadi faktor utama.
Kedua, pengukuran mesin. Tergantung jenis mesin produksi yang ada di tiap manufaktur, maka sangat penting pengukuran mesin dapat dilakukan. Pengukuran ini bisa dalam konteks mengukur tingkat produksi, ataupun mengukur efisiensi.
Paling banyak saat ini masih mengukur efisiensi, misal penggunaan daya listrik (power), kondisi ruang produksi (suhu dan humidity), serta gerakan motor produksi (vibrasi). Dalam skala manufaktur menengah ke besar, pengukuran mesin lebih terkait dengan proses produksi, memastikan berapa besar kapasitas produksi adalah sangat penting.
Ketiga, IT dan OT tergabung. Dulu jaringan untuk mesin produksi (Operational Technology) dan jaringan untuk perangkat IT (Information Technology) terpisah. Saat ini, mesin-mesin produksi membuka diri dan terintegrasi dengan jaringan IT yang ada.
Sehingga kecenderungan penggabungan IT dan OT menjadi semakin besar. Penggunaan sensor, gateway dan network devices menjadi satu. Ini memunculkan hal baik, dimana biaya (cost) untuk memonitor, mengontrol mesin produksi menjadi turun drastis, namun hal lain muncul yaitu keamanan (security).
Keempat, IT-OT security. Karena semua sistem, sensor, gateway, perangkat jaringan semua bisa terintegrasi, menggunakan jaringan yang sama, maka perangkat dan mesin produksi memiliki kerentanan yang sama, yaitu bisa mengalami kendala terkait keamanan (security). Maka sangat penting memperkuat keamanan IT-OT.
Kelima, big data – AI – RPA. Karena semua data sudah terintegrasi, mulai dari data sistem aplikasi, sensor, gateway, data dari mesin produksi, maka manufaktur bisa mengembangkan big data dan AI. Semua ini kemudian bisa dipilih. Untuk fungsi-fungsi yang tidak memerlukan peran manusia, dapat digantikan teknologi lain, seperti robot process automation (RPA).
Semua ini akan kami kupas tuntas dalam kegiatan seminar terdekat kami di Cikarang Industrial Expo 2021 yang kami adakan pada tanggal 27 Oktober 2021, mulai jam 13.30.
Pastikan kehadiran anda untuk bisa mengikuti update dan tren terkait dengan smart manufaktur. Semua ini adalah upaya kecil kami di EVENTCERDAS dan APTIKNAS untuk bisa terus membantu banyak perusahaan manufaktur Indonesia menaikkan kelas dan standar nya agar bisa bersaing secara global.