Setelah hadir industri 4.0 Jepang mengusungkan sistem yang akan segera hadir beberapa waktu kedepan yaitu society 5.0. Tentu hadirnya percepatan zaman ini akan menghasilkan dampak yang luar bisa karena kebanyakan kita belum familiar dengan perubahan tersebut. Dampak ini bisa berupa hal positif maupun negatif.

Dengan hadirnya percepatan society 5.0 masyarakat mau tidak mau harus aware dengan yang namanya dunia maya karena pada zaman ini akan dibentuk sebuah sistem yang mana dunia nyata dikonversikan dengan dunia maya sehingga segala akses dunia nyata dapat pula diakses pada dunia maya. Adanya Society 5.0, memungkinkan kecerdasan buatan (artificial intelligence) melakukan transformasi data yang dikumpulkan melalui internet pada segala bidang kehidupan (Internet of Things) dan menjadikannya suatu kearifan baru yang akan didedikasikan untuk meningkatkan kemampuan manusia dan membuka peluang-peluang kemanusiaan serta membuat hidup manusia lebih bermakna.

Percepatan ini tentu ada yang menyambut baik dan ada juga yang tidak. Bagaimana tidak? Sebenarnya dengan konsep yang mengusung SDGs akan mempermudah dalam mengatasi masalah-masalah sosial yang katanya akan semakin memanusiakan manusia. Namun tidak dapat dipungkiri keadaaan kedepan akan semakin menjadi-jadi yang mengakibatkan ketakutan pada manusia itu sendiri, entah benar atau tidak keberadaan manusia akan digantikan oleh robot atau sistem artificial intelligence (AI) yang mana dengan adanya sistem tersebut penggunaan karyawan atau pekerja akan tergantikan alih alih manusia sedang menyesuaikan malah dipaksa untuk belajar dengan cepat yang pada akhirnya akan ada seleksi alam dimana siapa yang bisa menguasai teknologi dipercepat ini dia adalah yang dapat bertahan hidup pada zamannya.

Karena penerapan percepatan ini difokuskan pada Human-Centered berbasis teknologi maka untuk mengaplikasikannya tentu tidak serta merta menerapkan tanpa adanya pertimbangan, tanpa adanya persiapan dari segala kemungkinan yang ada justru harus ada manajemen resiko agar percepatan ini dapat berjalan sesuai tujuan awalnya.

Society 5.0 merupakan perubahan besar di dunia. Tentu untuk terwujud SDGs pada Society 5.0 perlu adanya dukungan dari banyak pihak selain pengusung sistem tersebut harus juga dari masyarakat itu sendiri. Mengapa? Karena masyarakat disini yang akan jadi objek selain dari teknologi tersebut. Hal ini membuka peluang bagi masyarakat dengan membuka ruang kolaborasi dan sinergi seluas-luasnya. Namun, dilain sisi masih banyak di negara berkembang yang teknologinya masih tertinggal. Jangankan untuk bergerak dan berpindah ke society 5.0 mereka dalam mengaplikasikan industry 4.0 saja masih kurang. Maka dari itu perlu adanya perhatian khusus agar dapat merata diterapkan.

Dari sisi pendidikan perlu adanya mitigasi risiko baik dari segi operasional maupun anggaran karena akan sangat merugikan jika apa yang sudah dipancing sedemikian rupa namun tidak tepat sasaran atau bahkan si pengguna malah enggan untuk beralih kepada yang sudah disediakan.

Teknologi mungkin memang sudah sangat dekat dengan kehidupan namun kita tidak tahu akan terjadi apa kedepannya. Banyak cara untuk mengantisipasi segala macam kemungkinan, tentu yang hanya dapat dikendalikan saja di luar itu tidak bisa berbuat banyak.

Mengapa pada Era Society 5.0 perlu adanya manajemen risiko?

Membuat suatu pembaharuan memang harus direncanakan dengan matang, harus di persiapkan dengan sebaik mungkin dan apabila ada yang menghalangi perjalanan menuju perwujudan pembaharuan tersebut maka harus segera ditangani, harus segera diperbaiki untuk menghindari kegagalan atau bahkan sampai berhentinya proses tersebut.

Dalam Era Society 5.0 klasifikasi manajemen risiko dapat diterapkan disemua lini baik itu Pure (or insurable) risk, Business risk, Project risk, Operational risk, Technical risk, dan Political risk.

Pure (or insurable) risk, berkaitan dengan kerugian atau kehilangan/kejadian yang tidak diharapkan. Atau bisa disebut juga dengan insurable risk karena dapat melindungi akibat suatu kejadian. Di era pembaharuan ini manusia jadi center maka harus ada jaminan untuk kesehatan maupun keamanan mereka selama proses ini berlangsung agar timbul kepercayaan dan kenyamanan dalam menerapkan sistem baru ini.

Business risk, dalam berbisnis apalagi pada proses penerapan percepatan industri baru ini akan semakin saling bersaing dengan ketat kesempatan untuk meraih keuntungan pasti akan selalu diiringi dengan potensi kerugian. Dengan menghadirkan manajemen resiko dalam berbisnis ini akan lebih mempermudah pembangunan ekonomi kedepannya.

Project risk, akan ada banyak project dalam percepatan baru ini baik itu yang sudah rutin dilakukan maupun project baru yang lebih berisiko. Apa yang terjadi dimasa lalu akan menjadi petunjuk dimasa depan sehingga memitigasi segala risiko dapat dimulai dengan melihat sejarah atau informasi terdahulu. Project risk ini lebih banyak berkaitan dengan waktu pelaksanaan dan pembiayaan proyek.

Operational risk, Aktivitas produksi maupun operasional tentu tidak akan jauh berbeda dengan yang lainnya di era percepatan ini besar kemungkinan potensi kegagalan atau masalah didalam yang akan menghampiri sehingga mengganggu jalannya operasi. Biasanya operational risk berhubungan dengan aktivitas yang dilakukan seperti lini produksi, pengelolaan kantor dan fasilitas komputer.

Technical risk, jenis ini akan menjadi paling berbahaya sekaligus paling menguntungkan karena memang dimasa sekarang teknologi menjadi pusat dari percepatan ini. Biasanya teknologi baru penuh ketidakpastian maka dari itu dibutuhkan technical risk dalam merencanakan waktu, pembiayaan maupun spesifikasi yang ditetapkan.

Political risk, pemerintah menjadi gerbang dalam masuknya percepatan society 5.0 bagaimana tidak?, pengambil keputusan terbesar boleh masuk atau tidaknya sesuatu tergantung pada pemerintahnya dan pengambilan keputusan tersebut biasanya dipengaruhi oleh faktor politik. Apalagi di beberapa negara berkembang, kehadiran society 5.0 ini akan menjadi pertimbangan yang cukup ketat untuk akhirnya dapat diaplikasikan dalam suatu negara.

Resiko yang akan terjadi kedepannya memang beragam beberapa hal yang dapat dikendalikan sebelum terjadinya suatu kejadian dapat dimitigasi melalui 6 jenis klasifikasi diatas. Semoga niatan besar ini dapat berjalan dengan lancar dan tentunya menguntungkan bagi kita makhluk hidup di bumi.

Sumber : https://www.depokpos.com/2022/01/menghadapi-tantangan-di-era-society-5-0-dengan-manajemen-risiko/