Di Minggu ke dua tahun 2022 ini, kita melihat banyak hal menarik terjadi di sekitar kita. Pertama, mengenai pergerakan bisnis dari group GK Hebat. Sesuai dengan profil usahanya, sebagai akselator UMKM. Tidak semua orang yang sudah lama di bisnis bisa mengerti juga soal bisnis model startup.
Pendekatan yang dilakukan oleh bisnis seperti GK Hebat dan perusahaan-perusahaan di sekitarnya membuat kita semua tercengang. Tapi ini adalah fenomena menarik, dimana perusahaan ventura akan menjadi semakin marak di Indonesia.
Selama ini mungkin perusahaan ventura ini ‘dikuasai’ oleh para konglomerat yang memang sudah sangat paham bisnis Indonesia. Tapi dengan adanya startup, perusahaan rintisan, maka banyak perusahaan ventura bermunculan.
Maka sangat wajar, perusahaan ventura menggunakan sumber dana, capital dari banyak pihak untuk mengembangkan perusahaan yang didukungnya. Sumber dana ini bisa saja dari dalam negeri, ataupun dari luar negeri. Indonesia dengan market yang sangat luas, akan sangat menarik untuk investor luar negeri. Dan salah satu cara terbaik untuk mereka masuk ke Indonesia adalah melalui perusahaan ventura. Untuk masuk sendiri tentu akan sangat beresiko, dan belum tahu bisnis Indonesia.
Kedua, ini yang menarik. Apakah bisnis yang dikelola oleh perusahaan ventura itu bisa berjalan dan bertahan lama? Maka harus menemukan apa yang saya sebut ‘bisnis tahan gempa’.
Bagaimana bisnis tahan gempa, barusan saja kita merasakan gempa karena di Banten, dan semua terkejut. Tapi pandemi telah mengocok bisnis kita semua selama ini , bukan?
Di awal pandemi, kita pernah membahas bisnis apa saja yang tahan terhadap pandemi, tapi hampir dua tahun kita menjalani dan melihat banyak bisnis yang rontok karena pandemi, tapi ada juga bisnis yang bertahan dan muncul di masa pandemi.
Bisnis tahan gempa ini memiliki beberapa kriteria, diantaranya
1. Memiliki target pasar
Di masa pandemi, muncul banyak pasar baru. Misal konsumen yang mendadak membeli secara online, dibandingkan datang langsung ke penjual, maka pembelian melalui aplikasi dan marketplace meningkat tajam.
2. Mempunyai produk dan solusi yang sesuai
Jelas, produk dan solusi disesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini. Karena di masa pandemi, banyak juga produk dan solusi yang sulit dijual. Misalnya kita melihat banyak tempat wisata yang tutup, tapi ada juga yang tetap bisa hidup, karena mereka merubahnya menjadi virtual tour.
Lalu juga ada produk dan solusi yang muncul di masa pandemi. Seperti berjualan alat kesehatan, peralatan dan solusi untuk hidup sehat. Maka harus perhatikan produk dan solusi mana yang muncul di masa pandemi, dan bisa bertahan setidaknya dua tahun lagi. Karena sekarang ini kita harus memperhatikan kita masih akan menjalani masa pandemi ini hingga tahun depan.
3. Mengubah pendekatan Marketing 1.0 ke 4.0
Salah satu yang saya pelajari sekarang, konsep Marketing 1.0 – Produk – Price – Place – Promotion sudah tidak sepenuhnya sesuai. Karena sekarang ada Marketing 4.0 – yaitu Engagement – Exitement – Everywhere dan Evangelist.
Itu yang kita lihat dan berdampak yang dilakukan oleh GK Hebat. Mereka memilih target pasar yang tepat, dengan produk dan solusi yang sesuai, updated dengan kondisi saat ini, dan menggunakan Marketing 4.0 dengan maksimal.
Sekarang ini siapa yang tidak kenal brand dan merek yang dibawa GK Hebat dan perusahaan yang didukungnya ? Apalagi dengan pemberitaan minggu ini, semua jadi melek, bahwa banyak startup kuliner dan teknologi yang dikelola mereka. Bisnis tahan gempa ini juga perlu pendanaan, dan cara yang dilakukan melalui perusahaan ventura menjadi sangat tepat di masa ini.
Bagaimana dengan bisnis anda ?
sumber: https://www.kompasiana.com/startmeup/61e3cfb406310e7fe207c2e4/minggu-ke-dua-bisnis-tahan-gempa