Pernahkah kalian berimajinasi atau bertanya kepada diri sendiri bagaimana teknologi dimasa yang akan datang? Dimasa sekarang saja sudah berkembang sangat pesat, bagaimana dengan dimasa yang akan datang? Tentu saja akan berkembang lebih pesat lagi daripada masa sekarang.
Di zaman sekarang sudah banyak para ahli berlomba – lomba membuat robot untuk membantu dalam berbagai pekerjaan manusia lebih cepat. Kecerdasan buatan atau bisa disebut dengan Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu kecerdasan yang diciptakan dan dimasukkan ke dalam komputer agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia pada umumnya, beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan. Menurut John McCarthy pada tahun 1956, “kecerdasan buatan adalah suatu sistem komputer yang terbentuk untuk mengetahui dan memodelkan proses – proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia”, Sekarang robot AI sedang dalam proses pengembangan dan robot AI sudah ada dibeberapa negara.
Kendaraan dimasa depan bisa jadi dilengkapi dengan sistem wireless charger, dan bertenaga listrik. Maka saat pengisian tenaga bisa tanpa kabel, dan hanya parkir pada jarak tertentu untuk pengisisan. Wireless charger merupakan medan magnet yang dibuat dengan kumparan akan membentuk induksi eletromagnetik yang dapat digunakan untuk pengisian, karena pengisian tanpa menggunakan kabel, kemudian kendaraan diberi sistem Artificial Intelligence supaya kendaraan dapat bergerak tanpa bantuan manusia.
“Ketika terhubung ke jaringan listrik berbahan bakar batu bara, mesin pembakaran internal berbahan bakar bensin menjadi sebanding dengan EV” kata Colin Sheppard, seorang peneliti dengan keahlian di bidang energi dan teknik sistem transportasi di Lawrence Berkeley National Laboratory di California. “Ini mungkin terdengar radikal sekarang, tetapi pada saat 2030 bergulir, saya pikir masalahnya terletak pada seberapa cepat produsen dapat membuatnya” kata Gordon Bauer, seorang peneliti kendaraan listrik di Dewan Internasional Transportasi Bersih, San Francisco. Begitu juga dengan mobil listrik yang sedang dalam proses pengembangan dan mobil listrik sudah ada dibeberapa negara.
Kemudian hologram, yang merupakan salah satu teknologi hasil rekayasa optik. Sebuah teknologi fotografi yang merekam cahaya, dan tersebar dari suatu objek lalu menampilkannya dalam bentuk 3 dimensi atau 2 dimensi. Gambar 3 dimensi dapat dilihat sampai 360 derajat dan bergerak serta bersuara. Hologram juga dapat digunakan untuk komorsial, membuat efek film dan aplikasi medis seperti melakukan diagnosis pada tempat yang sulit dijangkau. Hal itu disebabkan prinsip kerja hologram tidak sesederhana lensa fotografi. Hologram menggunakan prinsip – prinsip difraksi dan interferensi, yang merupakan bagian dari fenomena gelombang. Begitu juga dengan hologram yang sedang dalam proses pengembangan, walaupun terbilang lebih sedikit daripada kecerdasan buatan (AI) dan mobil listrik, dan Hologram sudah ada dibeberapa negara.
Terakhir yaitu teleportasi yang bisa disebut pengiriman benda. Teleportasi ini masih menjadi misterius dibidang science dan teknologi, yang dimana saat sedang berteleportasi benda akan diuraikan menjadi gelombang dan ditransfer melalui kabel optik fiber, kemudian disusun lagi di tempat tujuan.
Pada tahun 2006, tim peneliti yang dibentuk oleh Profesor Samuel Braunstain dari Inggris dan Profesor Akira Furusawa dari Jepang, berhasil memindahkan sinar laser ke dua tempat sekaligus. Karena sinar laser juga terbentuk oleh puluhan ribu butiran cahaya yang disebut ‘foton’, maka bisa dianggap sebagai transfer benda.
Bagaimana dengan manusia yang di teleportasi-kan? Tentu saja akan lebih sulit daripada benda, karena tubuh manusia terbentuk oleh atom yang banyaknya tak terhitung, dengan cara mengatur susunan atom dan molekul pada kode genetik pembawa sifat, maka jika kode genetik diketahui lengkap, tubuh manusia bisa dibuat yang sama. Ketika tubuh manusia diurai, dikirim, dan disusun kembali itu belum tentu sifat, ingatan dan segala macam bisa sama seperti semula, apalagi kalau terjadi kesalahan saat sedang proses transfer atau salah satu atom dari tubuh manusia bergeser sedikit itu bisalah berakibat sangat fatal, saat proses pengiriman itu membutuhkan dengan kecepatan cahaya dan dengan kecepatan itu bisa saja menghancurkan tubuh manusia.