Ilustrasi 5G. (dok. screenshot Apple)

Layanan jaringan seluler generasi kelima atau 5G disebut bakal memicu pertumbuhan startup di dalam negeri. Hal itu lantaran banyak perusahaan baru yang bakal memanfaatkan kemajuan teknologi ini.

Vice President Strategic & Explorative Partnership Telkomsel, Mahmud Saladin, mengatakan, pihaknya kini memboyong beberapa startup di berbagai bidang untuk pemanfaatan 5G.

“Bergerak di bidang Agritech, Healthcare, Education, Leisure Economy, Logistics dan Supply Chain, dan Gaming dengan memanfaatkan teknologi jaringan 5G,” ujar Mahmud dalam pemaparan seleksi Tinc Batch 7, pekan lalu.

Tak hanya mengadopsi layanan 5G, startup yang diseleksi juga memanfaatkan Software as a service (SaaS) atau Platform as a Service (PaaS), Artificial Intelligence (AI) maupun Internet of Things (IoT).

Kini, Telkomsel Innovation Center (Tinc) menghasilkan lima kandidat startup untuk diseleksi, dan nantinya diklaim bisa mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Sebelumnya, sebanyak 129 startup telah mendaftar untuk mengikuti program Tinc Batch 7. Namun tersisa lima startup yang lolos untuk pengembangan ekosistem digital.

Kelima startup yang lolos seleksi adalah Askara Daulat Desa, Fammi, Machine Vision, Tujju, dan Tumbasin.

Kelima startup itu dinilai mampu mengembangkan inovasi digital sebagai solusi memenuhi kebutuhan masyarakat maupun sektor lintas sektor industri.

Beberapa startup itu juga dimentori produsen teknologi kenamaan, seperti Google Cloud, Meta, AWS, dan Xendit.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20220221062733-213-761688/teknologi-5g-jadi-sumber-bisnis-startup-di-indonesia