ILUSTRASI. Nasabah menggunakan mobile banking BRI untuk bertransaksi di Purwakarta Jawa Barat, Minggu (13/12). Upaya Perbankan Berlomba Memperkuat Teknologi.

JAKARTA. Di tengah pandemi, perbankan mendapatkan momentum mengerek kenaikan transaksi digital banking. Digitalisasi akan menjadi motor bisnis bank ke depan. Maka para bankir mengembangkan dan memperkuat layanan dan keamanan di sektor teknologi informasi (TI).

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) di kisaran Rp 7 triliun-Rp 8 triliun. Sebagian besar untuk penguatan saluran digital.

“BRI menganggarkan capex setiap tahun. Dan 57% dari anggaran tersebut kami alokasikan untuk capex TI,” kata Direktur Utama BRI, Sunarso, Selasa (1/2).

Menurut Sunarso, model bisnis baru ini mengandalkan digitalisasi yang dipercaya dapat membawa efisiensi dalam operasional BRI Group.

Saat ini, BRI menerapkan konsep hybrid bank. Konsep ini memastikan masyarakat yang belum terlalu familiar terhadap digitalisasi bisa tetap terlayani.

Sementara Bank BJB berencana merilis super apps bernama Digi pada Mei 2022. mendatang.

Direktur Information Technology, Treasury & International Banking Bank BJB, Rio Lanasier menuturkan, super apps itu dibangun untuk mempermudah nasabah dan masyarakat mendapatkan layanan perbankan.

“Capex super apps ini sebesar Rp 500 miliar yang digelontorkan secara berkesinambungan, secara multiyears. Digitalisasi tak mungkin satu tahun satu titik. Targetnya, kita perkuat ekosistem, terutama aparatur sipil negara (ASN) dan milenial,” kata Rio pada Selasa (1/3).

Bank pembangunan daerah (BPD) ini akan meningkatkan kapasitas hardware hingga 15 juta pengguna. Perhitungan ini berdasarkan pertumbuhan yang relatif cepat untuk pengguna layanan digital.

Bank Mandiri juga menyiapkan dana yang cukup besar untuk mengembangkan layanan digital. Bank berlogo pita emas ini gencar memasarkan Livin’ untuk ritel dan Kopra untuk segmen wholesale.

Direktur Information Technology Bank Mandiri Timothy Utama menyatakan arahan untuk belanja modal sebanyak Rp 2 triliun di tahun 2022. Nilai tersebut sama seperti tahun 2021.

“Kalau ada keperluan lagi, bisa kita tingkatkan. Sedangkan operational expenditure (opex) TI kami sebesar Rp 2 triliun,” ujar Timothy, belum lama ini.

Sumber : https://keuangan.kontan.co.id/news/upaya-perbankan-berlomba-memperkuat-teknologi?page=1