Ilustrasi digitalisasi - Digitalisasi Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi ASEAN

JAKARTA – Selama dua tahun telah terjadi banyak perubahan dan tantangan dalam gaya hidup hingga bisnis di tengah pandemi Covid-19.

Teknologi atau digitalisasi memiliki peranan penting di dalam perubahan tersebut, serta dinilai akan membantu mengakselerasi pemulihan ekonomi di era pasca pandemi Covid-19 di negara ASEAN.

Digitalisasi juga akan mendorong terjadinya kemungkinan kolaborasi antara organisasi swasta dan publik, serta membuka berbagai peluang kolaborasi untuk bersama menciptakan solusi-solusi inovatif.

President & CEO NEC Asia-Pacific, Koichiro Koide, mengatakan, GDP ASEAN dalam dua tahun terakhir dalam skala ekonomi tidak meningkat terlalu tinggi.

Namun, dari sisi ekonomi digital di ASEAN justru mengalami lompatan sangat besar yang didorong oleh perubahan gaya hidup masyarakat dari analog ke digital, fisik ke online dan lainnya.

Tercatat, ekonomi digital ASEAN pada 2020 tercatat tumbuh 18,2 persen, kemudian pada 2021 tumbuh 48,7 persen.

“Lebih dari yang kita perkirakan, orang-orang ASEAN sudah lebih mengadaptasi kehidupan digital. Jangan sampai tertinggal, kita harus mengejar fase ini,” kata Koichiro Koide dalam NEC Visionary Day ASEAN 2022, yang ditulis Kamis (24/3/2022).

Ia mengakui bahwa akan ada berbagai tantangan setelah pandemi. Untuk itu, para pelaku bisnis bisa memanfaatkan sumber daya global seperti mengeksplorasi peluang kerja sama.

Deputy President Director BCA, Armand Wahyudi Harton, membenarkan bahwa transaksi digital telah tumbuh sangat besar selama pandemi, di ASEAN digital dan cash memiliki peranan penting.

Menurutnya, beberapa komunitas di ASEAN sangat digital, bahkan lebih digital daripada sebagian besar negara maju. Tetapi di beberapa komunitas lain, mereka masih sangat mengandalkan transaksi secara cash atau tunai.

“Jadi sebagai bank, kami melihat semuanya sebagai sebuah ekosistem. Dan kami akan menjadikan hal ini sebagai peluang untuk mendorong yang belum begitu digital menjadi digital,” tutur Armand.

Seperti halnya inisiatif MyDIGITAL di Malaysia, Indonesia juga memiliki inisiatif serupa yaitu kesepakatan beberapa bank dan Bank Indonesia terkait standar maupun blueprint tentang upaya mendorong komunitas non-digital menjadi lebih digital termasuk UKM dan konsumen.

“Kami melihat ini sebagai peluang. Jika mereka belum digital, artinya peluang bagi kami untuk membuat mereka lebih digital. Dan kami tidak menyangka selama pandemi, komunitas-komunitas tersebut juga telah mengakselerasi adopsinya,” papar Armand.

Transformasi digital tidak hanya terjadi di sektor keuangan, tapi juga hingga perusahaan yang berdedikasi melestarikan satwa.

Chief Strategy & Innovation Officer, Mandai Wildlife Group, Belina Lee, mengatakan, untuk melakukan transformasi tidaklah mudah, bahkan hal tersebut sudah dilakukan sejak 2019 sebelum Covid-19.

Adapun salah satu bentuk tranformasi digital yang dilakukan pihaknya yakni membuat aplikasi pembuatan konten kebun binatang.

“Dan ketika terjadi Covid-19, itu memperkuat komitmen kami untuk mendorong transformasi di seluruh organisasi,” kata Lee.

Sumber : https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/03/24/digitalisasi-dorong-percepatan-pemulihan-ekonomi-asean