PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) terus membangun berbagai infrastruktur penopang digitalisasi seperti pusat data (data center) dan komputasi awan (cloud) demi mendukung percepatan digitalisasi tanah air.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan perubahan perilaku masyarakat yang serba digital semakin terlihat dan dipicu oleh pandemi yang mempercepatnya. Hal ini dibuktikan dengan aktivitas masyarakat yang melakukan WFH, belajar daring, mengakses berbagai jenis hiburan digital serta berbelanja menggunakan lokapasar.
“Digitalisasi Indonesia dapat mendorong peningkatan produktivitas nasional hingga US$ 120 miliar pada 2025. Ada banyak manfaat yang dibawa digitalisasi untuk berbagai sektor, seperti membuka lebih banyak peluang kerja, menciptakan efisiensi dan layanan yang lebih baik, serta meningkatkan akses masyarakat untuk mendapat layanan terbaik,” ujar Ririek dalam keterangan tertulis, Rabu (30/3/2022).
Lebih lanjut, Telkom juga terlibat dalam pembangunan data center dan komputasi awan yang masuk dalam 10 agenda prioritas nasional untuk mewujudkan kedaulatan digital Indonesia. Ririek menuturkan, apapun jenis industrinya, teknologi cloud akan bertindak sebagai pendukung penting dengan menyediakan sarana bagi bisnis untuk berinovasi dengan teknologi baru.
“Cloud membuat bisnis fleksibel dan aman. Infrastruktur ini juga mendukung otomatisasi industri dan menghubungkan data dari mesin, manusia, dan benda melalui big data, simulasi, serta manufaktur aditif,” jelas Ririek.
Saat ini, Telkom memiliki dan mengelola 27 data center baik dalam maupun luar negeri. Telkom juga sedang membangun sebuah Hyperscale Data Center (HDC) berkapasitas total 75 MW dan mampu menampung 10 ribu rak, di mana tahap pertama dengan kapasitas 22 MW ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal II/2022.