Penggunaan Internet of Things (IoT) di Indonesia selangkah lebih maju. Di dunia, kancah industri ini di Indonesia terlihat begitu pesat dan masif. Hal ini diterangkan oleh Teguh Prasetya, Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia (ASIoTI) saat acara konferensi pers ‘The 4th IoT Creation’, di Jakarta, Selasa (12/4/2022).
Menurut Teguh, pertumbuhan IoT di Indonesia naik di atas 10% setiap tahunnya. Bahkan, angka ini bisa lebih tinggi jika dibandingkan secara global.
“Secara global malah lebih tinggi lagi. Report terakhir 28,6%. Namun demikian, di Indonesia masih didominasi hanya beberapa sektor,” ucapnya.
Secara penggunaan konsumen pribadi, biasanya IoT diterapkan dalam smartroom. Sementara, untuk korporasi atau bisnis, perangkat IoT dipakai untuk smartbuilding serta smartmanufacture. Dengan potensi yang besar, Teguh yakin bahwa Indonesia akan terus mengalami peningkatan dan perkembangan industri IoT.
Meski begitu, Teguh mengatakan bahwa ada alasan yang membuat perkembangan IoT di Indonesia terhambat menjadi tidak maksimal. Menurutnya, bukan sekadar konektivitas internet yang dibutuhkan dalam mengembangkan IoT.
Kata Teguh, koneksi dalam IoT hanya bagian kecil dari semua hal yang dibutuhkan. Sebenarnya, solusi yang dibutuhkan bisa lebih beragam. Mulai pengembangan alat, supply komponen, hingga urusan pemasaran.
“Solusinya harus bisa menjadikan perangkat iot ini bermanfaat dan bisa dirasakan dampaknya, dengan tarif biaya yang affordable,” ujarnya.
Salah satu survei yang dilakukan ASIoTI bersama partner, disebutkan hambatan implementasi IoT di Indonesia paling besar adalah masalah leadership, keputusan yang diambil kepala tim untuk menerapkan IoT. Kedua, adalah budgeting atau anggaran yang juga didukung ketidaksiapan untuk beradaptasi ke dunia digital.
“Itu semua tentunya selain masalah pandemi di mana ada hambatan masalah supply sensor atau komponen elektronik, tapi itu sudah teratasi tahun ini,” tandas Teguh.
Sumber : https://inet.detik.com/cyberlife/d-6029933/wow-ri-selangkah-lebih-maju-untuk-penggunaan-iot-di-dunia