Ide dunia paralel telah memikat imajinasi para ilmuwan, novelis, dan penulis skenario selama beberapa dekade. Para ilmuwan saat ini sedang mengerjakan perhitungan untuk penciptaan alam semesta baru. Namun, energi yang dibutuhkan untuk pembuatan monopole jauh dari jangkauan bahkan untuk mesin yang paling kuat dan mahal.
Alam semesta anak dapat dihasilkan dari suhu 1.000 triliun derajat. Itu di luar jangkauan, tetapi mungkin tidak bagi peradaban yang lebih maju. Tidak praktis untuk saat ini, secara teoritis mereka tetap mungkin untuk teknologi dekade mendatang. Penelitian menunjukkan bahwa menciptakan alam semesta paralel sekarang dimungkinkan dengan lab AI. Mari kita jelajahi peran AI dalam eksplorasi luar angkasa.
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menemani para astronaut dalam perjalanan luar angkasa mereka yang penuh semangat dan membantu dalam melaksanakan misi luar angkasa yang tidak akan terpikirkan jika hanya mengandalkan kemampuan manusia.
AI telah membuktikan potensi besarnya dan merupakan pengubah permainan dalam eksplorasi ruang angkasa seperti memetakan galaksi, bintang, dan lubang hitam yang tidak diketahui, dan mempelajari peristiwa kosmik, serta komunikasi, navigasi pesawat luar angkasa otonom, pemantauan, dan kontrol sistem.
Negara-negara di seluruh dunia telah berlomba untuk menjelajahi luar angkasa selama satu abad terakhir. Hebatnya, tidak ada kemenangan untuk itu. Ketika negara-negara mengirim lebih banyak roket dan satelit ke luar angkasa, mereka mendapatkan lebih banyak informasi tentang komponen terapung. Seperti banyak industri lain, proses eksplorasi ruang angkasa juga mengadopsi AI dan robotika untuk mempercepat misinya. AI membawa kita ke tempat yang jauh dan tidak pernah dijelajahi.
Penggunaan AI dalam eksplorasi ruang angkasa bernilai mengejutkan yaitu US$2 miliar dan masih bisa bertambah biayanya. Misi eksplorasi manusia dan ilmiah dipengaruhi oleh perkembangan AI.
Pada tahun 2020 dan seterusnya, misi untuk menjelajahi bulan, Mars, asteroid, dan komet ditetapkan oleh para ilmuwan. Ini dapat dilacak dengan cepat dan maju dengan bantuan teknologi.
Beberapa aplikasi AI dalam misi luar angkasa adalah pelacakan lokasi otonom, navigasi dan pembuatan peta, teknologi SLAM, deteksi kesalahan, metode isolasi dan pemulihan, pemrosesan gambar, identifikasi objek, deteksi fitur, perencanaan tugas, dan penjadwalan.
Robot membantu proses eksplorasi ruang angkasa melalui desain mekanis penjelajah planet, desain mekanis manipulator luar angkasa, aktuator dan sensor robot luar angkasa, end-effector/alat robot luar angkasa, robot yang dapat dikonfigurasi ulang, dan mobilitas robot.
Bukan hanya peneliti dan ilmuwan luar angkasa, tetapi bahkan pemerintah di seluruh dunia menunjukkan minat untuk mengadopsi AI dan robotika agar menjadi kuat.