Biginsight mendorong transformasi digital dengan memanfaatkan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Mereka yakin, transformasi digital menjadi hal yang menciptakan paradigma baru dalam pemasaran online. Biginsight, mengaku perusahaannya dapat membantu klien dalam meningkatkan rasio konversi melalui solusi pemasaran Customer Relationship Management (CRM), untuk menjajaki transformasi digital melalui artificial intelligence (AI).
GTM Strategy & Ops. Manager Biginsight Salma Tarizka Noor mengatakan, Biginsight mampu mengatasi tantangan umum dalam proses transformasi digital dengan AI. “Pelaku bisnis dapat meningkatkan akurasi perkiraan target sasaran pelanggan hingga 99 persen. Melalui teknologi CRM kami, setiap bisnis dapat bergerak lebih cepat dalam mendorong strategi data dan analitik melalui teknologi AI yang canggih,” kata dia dalam konferensi pers, Kamis (12/5/2022).
Ia menambahkan, Biginsight dapat menyajikan penawaran unik dan relevan secara otomatis untuk membuat penawaran yang tepat dengan real-time data. Lebih lanjut, ia menerangkan dalam industri e-commerce dan lini bisnis dengan basis data pelanggan yang banyak, AI juga dapat menjadi alat transparansi yang berharga untuk menunjukkan perusahaan memberikan penawaran tertentu kepada pelanggan tertentu.
AI berdasarkan penjelasan dia, dapat membuat perusahaan mengetahui kebiasaan konsumennya dan melakukan klasifikasi. Dengan begitu, aksi-aksi perusahaan selanjutnya dapat lebih terukur. “Biginsight memberikan solusi mulai dari analisis data pelanggan, segmentasi data pelanggan mulai dari yang tingkat konversi rendah hingga yang paling tinggi, personalisasi pemasaran berdasarkan CRM yang ditujukan khusus pada setiap grup pelanggan tertentu, dan membuat laporan otomatis untuk setiap hasil pelaku pelanggan,” urai dia.
Menanggapi hal tersebut, Chief Bussiness Development Officer IYKRA Nabil Badjri mengatakan, transformasi digital terjadi seiring masifnya perkembangan teknologi yang ada di Indonesia. “Banyak kesempatan yang bisa dieksplor, terutama dengan kehadiran AI. IYKRA bertujuan membuat inisiatif dan memberi solusi bagi pelaku bisnis dalam mengidentifikasi adanya kesempatan bisnis baru. Harapannya, eksekusi bisnis bisa lebih efisien dan optimal,” ucap dia. Sebagai informasi, pada tahun 2021 berdasarkan hasil poling McKinsey sebanyak 56 persen pelaku bisnis telah mengadopsi AI. Sementara itu, survei yang dilakukan oleh Corporate Executives and PTC mengatakan, transformasi digital meningkatkan efisiensi operasional sebesar 40 persen, meningkatkan kualitas produk 26 persen, dan memperkenalkan sumber pendapatan baru sebesar 21 persen. Transformasi digital akan lebih maksimal dengan adanya implementasi AI.