Kerja sama Huawei dan Kemendikbudristek. (IST)

Kemendikbudristek telah menyusun berbagai strategi guna mempersiapkan talenta digital yang dibutuhkan Indonesia. Hal ini sejalan dengan target Presiden Joko Widodo untuk menciptakan paling tidak 9 juta talenta digital Indonesia sampai tahun 2035.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Nizam mengatakan bahwa di era revolusi digital saat ini, negara membutuhkan talenta digital dalam berbagai bidang dalam jumlah yang besar.

Nizam menuturkan Kemendibudristek sangat serius dalam upaya pengembangan talenta digital. Di mulai dari peningkatan literasi dan numerasi di tingkat pendidikan dasar hingga ke pendidikan tinggi dan pendidikan non-formal.

“Untuk mewujudkan “pool” talenta digital, Kemdikbudristek berkolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri, dengan para pelaku teknologi. Di jenjang pendidikan tinggi, upaya tersebut kita lakukan antara lain melalui program studi yang terkait dengan teknologi digital, dan program Kampus Merdeka, terutama melalui magang dan kredensial mikro,” kata Nizam di Jakarta, Senin (23/5/2022).

Nizam menyebutkan saat ini lebih dari 1.000 perguruan tinggi yang menyelenggarakan lebih dari 10.000 program studi (prodi) terkait teknologi digital dengan jumlah mahasiswa lebih dari 800.000 orang.

Adapun lulusan yang dihasilkan setiap tahun lebih dari 150.000 sarjana dan diploma bidang teknologi digital meliputi ilmu komputer, teknologi informasi, informatika, kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) bisnis digital, dan lainnya.

Selain itu, Nizam menuturkan melalui program Kampus Merdeka telah dilakukan akselerasi untuk menghasilkan bakat talenta digital melalui program micro credential dan magang bersertifikat di perusahaan teknologi digital yang terus ditingkatkan.

Diketahui, potensi talenta digital yang dimiliki Indonesia diprediksikan bisa kontribusi pada produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 4.434 triliun di 2030. Hal itu dikemukakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Mira Tayyiba.

Mira menuturkan bahwa mengembangkan literasi dan kecakapan digital memiliki urgensi yang besar dalam mewujudkan transformasi digital yang inklusif, memberdayakan dan berkelanjutan, sekaligus untuk mendorong upaya bersama dalam mempercepat pemulihan ekonomi yang lebih tangguh.

Sumber : https://investor.id/national/294598/kejar-9-juta-talenta-digital-indonesia-begini-strategi-kemendikbudristek