Foto: REUTERS / Bobby Yip

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan Federasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro) bakal menggunakan teknologi untuk mendeteksi dan memblokir penyalahgunaan online, utamanya diskriminasi kepada para pemain selama putaran final Piala Dunia di Qatar dan sekitarnya.
Mereka telah bekerja sama untuk meluncurkan layanan moderasi, caranya dengan memindai istilah ujaran kebencian yang dikenali dan mencegah pesan yang menyinggung agar tidak terlihat oleh penerima yang dituju dan pengikut mereka.

“Tugas kami adalah melindungi sepak bola, dan itu dimulai dengan para pemain yang membawa begitu banyak kegembiraan dan kebahagiaan bagi kita semua..,” kata Presiden FIFA, Gianni Infantino, dikutip dari The Guardian, Minggu (19/6/2022).

Pada laporan independen pada hari Sabtu atau bertepatan dengan Hari Internasional PBB untuk Melawan Pidato Kebencian, FIFA dan FIFPro mengungkapkan bahwa tingkat posting diskriminatif di media sosial seputar pertandingan internasional disorot meningkat.

“Sayangnya, ada tren yang berkembang di mana persentase posting di saluran media sosial yang ditujukan kepada pemain, pelatih, ofisial pertandingan, dan tim itu sendiri tidak dapat diterima, dan bentuk diskriminasi ini – seperti segala bentuk diskriminasi – tidak memiliki tempat dalam sepak bola,” kata Gianni Infantino.

“Dengan Piala Dunia FIFA Qatar 2022 dan Piala Dunia Perempuan FIFA Australia dan Selandia Baru 2023 di depan mata, FIFA dan FifPro menyadari penting untuk mengambil sikap dan memasukkan apa yang dipantau di media sosial dengan apa yang sudah dipantau di stadion,” jelasnya

“Kami ingin tindakan kami berbicara lebih keras daripada kata-kata kami dan itulah sebabnya kami mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini secara langsung.”

Pada laporan independen pada hari Sabtu atau bertepatan dengan Hari Internasional PBB untuk Melawan Pidato Kebencian, FIFA dan FIFPro mengungkapkan bahwa tingkat posting diskriminatif di media sosial seputar pertandingan internasional disorot meningkat.

“Sayangnya, ada tren yang berkembang di mana persentase posting di saluran media sosial yang ditujukan kepada pemain, pelatih, ofisial pertandingan, dan tim itu sendiri tidak dapat diterima, dan bentuk diskriminasi ini – seperti segala bentuk diskriminasi – tidak memiliki tempat dalam sepak bola,” kata Gianni Infantino.

“Dengan Piala Dunia FIFA Qatar 2022 dan Piala Dunia Perempuan FIFA Australia dan Selandia Baru 2023 di depan mata, FIFA dan FifPro menyadari penting untuk mengambil sikap dan memasukkan apa yang dipantau di media sosial dengan apa yang sudah dipantau di stadion,” jelasnya

“Kami ingin tindakan kami berbicara lebih keras daripada kata-kata kami dan itulah sebabnya kami mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini secara langsung.”

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20220619190552-33-348375/fifa-pakai-bantuan-ai-tindak-diskriminasi-di-piala-dunia-2022