JAKARTA, Biskom.web.id – Ketua MPR RI sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia Bambang Soesatyo mendorong pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, BAPPEBTI, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta kementerian dan lembaga terkait lainnya untuk mempercepat pembentukan bursa kripto. Sehingga bisa semakin mendorong kemajuan industri perdagangan aset kripto di Indonesia, karena dapat membantu pengawasan transaksi kripto, memberikan keterbukaan informasi, serta memberikan perlindungan bagi investor.
“Perkembangan ekosistem kripto di Indonesia senantiasa menunjukan sinyalemen positif. Ditandai pesatnya peningkatan jumlah investor yang pada Agustus 2022 saja telah mencapai 16,1 juta investor. Meningkat pesat dari capaian tahun 2021 sebanyak 11,2 juta investor. Pada tahun 2023 nanti, diproyeksikan akan menembus 20 juta investor. Hasil survei Finder Crypto Adoption yang dilakukan di 26 negara pada Agustus 2022, memperlihatkan kepemilikan aset kripto orang Indonesia mencapai 29,8 juta dengan persentase 16 persen. Lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 15 persen,” ujar Bamsoet saat membuka Cryptalk 2022, di Jakarta, Selasa (18/10/22).
Turut hadir antara lain, Direktur Bisnis Coin Store Global Mr. James Toh, Ketua KADIN Bandung Iwa Gartiwa, Wakil Ketua Kadin Bandung bidang keuangan M. Shobirin, dan Ketua Komite Aset Digital Kadin Bandung Raine Renaldi.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini mengapresiasi penyelenggaraan Cryptalk 2022 yang diselenggarakan KADIN Bandung bersama Coin Store Global dengan menghadirkan para pelaku usaha aset kripto dan investor dari dalam dan luar negeri, asosiasi, pemerintah dan lembaga terkait lainnya. Cryptalk 2022 merupakan bentuk implementasi dari nota kesepahaman antara KADIN Bandung dan Coin Store Global yang ditandatangani pada 24 September 2022 di Bandung.
“Melalui nota kesepahaman tersebut, KADIN Bandung dengan Coinstore Global berkomitmen untuk bekerjasama meningkatkan kualitas ekosistem perdagangan aset kripto di Indonesia agar lebih sehat dan lebih aman. Sekaligus menjadikan Coin Store Global sebagai jembatan penghubung bagi para pelaku usaha kripto dalam negeri untuk menembus pasar kripto dunia,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menjelaskan, selain meningkatkan perdagangan aset kripto, KADIN bersama pemerintah dan asosiasi kripto lainnya juga memiliki tanggungjawab untuk senantiasa meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Tidak hanya untuk menghindarkan konsumen menjadi korban dari aksi kejahatan ekonomi, peningkatan literasi keuangan juga bisa memberikan kompetensi dan kapabilitas bagi masyarakat untuk membuat keputusan ekonomi yang bijak, di samping memiliki pengetahuan yang cukup mengenai berbagai potensi risiko yang akan dihadapi.
“Peningkatan jumlah investor kripto yang berkembang pesat, tidak berbanding lurus dengan pergerakan aset kripto yang saat ini justru mengalami pelemahan. Menurut catatan BAPPEBTI, pada periode Januari-Agustus 2022, total nilai transaksi aset kripto turun lebih dari 50 persen. Sebagai komoditi, pasang surut nilai aset kripto adalah sebuah keniscayaan. Kondisi ini juga dipicu pelemahan ekonomi global, yang juga menyebabkan anjloknya nilai aset kripto global,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum SOKSI dan Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, Bitcoin misalnya, pada kuartal II 2022 mengalami penurunan nilai aset hingga lebih dari 50 persen dibandingkan kuartal I. Namun pada kuartal III kembali naik 17,7 persen. Demikian juga Ethereum, penurunan pada kuartal II bahkan mencapai lebih dari 90 persen, meskipun pada kuartal III kembali naik 57 persen.
“Kondisi serupa juga dialami pasar kripto global yang saat ini masih mengalami tekanan. Secara umum, kondisi perekonomian dunia yang sedang ‘tidak baik-baik saja’, termasuk faktor geopolitik global yang tidak kondusif dengan adanya konflik Rusia dan Ukraina yang belum diketahui kapan berakhirnya, turut mendorong pelemahan pasar kripto secara menyeluruh. Total kapitalisasi pasar aset kripto yang sebelumnya mencapai lebih dari 3 triliun US dollar, saat ini diperkirakan turun hingga dibawah 1 triliun US dollar,” pungkas Bamsoet. (*)