Foto bersama usai MoU penyiapan pelatihan, psikotest dan kompetensi SDM TIK untuk seluruh anggota APTIKNAS dan industri TIK di kantor DPP APTIKNAS, Komplek Ruko Ketapang Indah, Blok B2 No. 33 &34, Jakarta Barat, (21 November 2022)

BISKOM, Jakarta – Platform pelatihan digital Cybers Academy bersama Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk menyiapkan sumber daya manusia kompeten di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Pendandatanganan MoU ini dilakukan oleh Direktur Cybers Academy Victor Terinathe bersama Ketua Umum APTIKNAS Soegiharto Santoso dan Sekjen APTIKNAS Fanky Christian di kantor Dewan Pengurus Pusat APTIKNAS di Komplek Ruko Ketapang Indah, Blok B2 No. 33 & 34, Jakarta Barat, 21 November 2022.

Direktur Cybers Academy Victor Terinathe mengatakan dukungan dari asosiasi industri TIK seperti APTIKNAS sangat penting untuk membangun SDM yang mampu beradaptasi di dunia teknologi yang cepat berubah. Melalui MoU ini, ia mengatakan Cybers Academy bersama APTIKNAS ingin mengajak para pengusaha industri TIK untuk membina SDM yang saat ini mayoritas berasal dari pendidikan formal.

“Sebab kadang kala pendidikan formal membuat kurikulum tanpa harus berkonsultasi dengan industri. Jadi selalu ada gap. Dengan munculnya gap itulah perlu adanya kerjasama antara perusahaan pelatihan dengan perusahaan industri TIK sehingga memudahkan mereka juga nantinya pada saat merekrut SDM,” kata Victor.

Penandatanganan MoU antara Ketua Umum APTIKNAS Soegiharto Santoso didampingi Sekjen APTIKNAS Fanky Christian dengan Direktur Cybers Academy Victor Terinathe didampingi Ketua Umum KPTIK Dedi Yudiant.

Lebih lanjut, Victor mengatakan kerja sama ini akan mengakselerasi SDM dan dalam jangka panjang membangun Society 5.0. Menurut Victor membangun Society 5.0 adalah konsep masyarakat dari konvensional menjadi masyarakat digital. Digitalisasi telah membuat segala sesuatu lebih efisien. Dengan segala hal menjadi efisien berarti masyarakat bisa memenangkan kompetisi.

“Sekarang ini kita banyak mendengar istilah digitalisasi, kemudian ada istilah ekonomi hijau, lalu ada istilah kolaborasi. Hal inilah yang kita coba terapkan pada generasi milenial supaya mereka adaptif terhadap perubahan lingkungan yang cepat,” ujar Victor.

Sementara itu, Ketua Umum APTIKNAS Soegiharto Santoso mengatakan organisasi APTIKNAS yang besar dengan 29 Dewan Pengurus Daerah (DPD) yang tersebar di seluruh Indonesia akan memberikan pengaruh positif yang masif dalam membina SDM di bidang TIK. Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Hoky ini mengatakan APTIKNAS bekerja sama dengan PT Talenthub Digital Indonesia yang menaungi Cybers Academy melalui MoU.

“Para pengusaha TIK yang tergabung dalam APTIKNAS nanti bisa memberikan edukasi. Nantinya, para pengusaha bisa menjadi mentor. Artinya, mereka bisa menjadi pembicara untuk memberikan ilmunya terhadap orang-orang yang mau menjadi entrepreneur di bidang TIK,” kata Hoky.

Hoky mengatakan, selain memberikan edukasi di Cybers Academy, perusahaan-perusahaan juga bisa menyediakan tempat magang atau bahkan membina individu menjadi entrepreneur yang nantinya bisa membuka lapangan kerja.

“Mereka juga berpotensi menjadi entrepreneur. Jadi membuka lapangan kerja secara langsung, juga karena mereka dididik oleh orang-orang yang mengerti dibidang bisnis dan dibidang IT tersebut,” ujar Hoky.

Hoky menyampaikan senang bisa menjalin kerjasama dengan pihak  Cybers Academy, sebab Cybers Academy merupakan platform yang berdiri dengan prinsip membangun ekonomi kerakyatan dari desa. Apalagi tulang punggung ekonomi Indonesia berasal dari usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Kegiatan MoU ini juga didukung oleh Ketua Umum KPTIK Dedi Yudiant, dimana disampaikan tentang pentingnya digitalisasi UMKM. Perkembangan teknologi saat ini berkontribusi besar pada perubahan perilaku masyarakat yang semakin banyak melakukan aktivitas dan bertransaksi secara daring.

Dedi mengatakan bahwa digitalisasi UMKM dapat memperluas akses pasar serta meningkatkan daya saing. Kemajuan teknologi, terutama Internet dapat membuka akses UMKM untuk memasuki pasar nasional dan internasional dengan biaya terjangkau.

“Kami juga sedang mengembangkan program UMKM yaitu WARKOP DIGITAL (Warung Kopi Digital) yang bisa dikolaborasikan dengan aplikasi Guetilang yang merupakan portal berita untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat dalam hal menyuarakan aspirasi dan menyebarkan berbagai informasi dengan cepat, transparan, terpercaya dan beretika dengan WARKOP DIGITAL sebagai lokasi pemberdayaan Babinkamtibmas dan para pemuda serta pemudi untuk nantinya bisa pula menjadi lokasi pelatihan pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa.”

Dedi paham betul tentang Cybers Academy hadir untuk memberikan pembelajaran digital kepada masyarakat pedesaan yang kesulitan mendapat akses pelatihan digital. Bersama Warkop Digital yang menjadi digital hub di pedesaan, Cybers Academy mengakselerasi penguatan SDM digital melalui program pelatihannya.

“Ekonomi Indonesia tumbuh kan juga karena kekuatannya UMKM, untuk menumbuhkan UMKM kita butuh memberikan pembekalan melalui pelatihan, disinilaih peran kerjasama antara APTIKNAS dan Cybers Academy yang fokus di penguatan SDM-nya, dimana sangat sesuai dengan fungsi dan peran KPTIK yaitu sebagai penyelaras program-program TIK di Indonesia,” ujar Dedi. (Juenda)