BISKOM, Jakarta – Tidak semua sekolah merasa penting ‘merangkul’ orang tua dalam hal ini komite untuk ikut berempati dan peduli tumbuh kembang anak didik.
Apalagi sadar bahwa Sisdiknas mensitir sekaligus menggarisbawahi keterlibatan masyarakat/lingkungan bersama keluarga bersama sekolah wujudkan tujuan pendidikan nasional.
Redaksi berdecak kagum, Junawan MPd selaku Kepala Sekolah SMPN 259 Jakarta Timur Gelar Forum Orang Tua selama tiga hari menggandeng SAI – Sahabat Anak Indonesia bersama Koalisi Anak Madani, 6-8 Des 2022.
“Sekolah tidak bisa sendiri karena justru waktu anak-anak itu lebih banyak diluar lingkungan rumah dan keluarga daripada sekolah. Peran orang tua menjadi sahabat anak adalah solusi apalagi lingkungan yang positif menjadi ruang kondunsif bagi tumbuh kembang anak. Inilah tujuan mengapa forum orang tua penting digelar agar ada empati dan pembelajaran bersama,” papar Kak Juna sapaan sosok Kepsek yang baru setahun terakhir pimpin sekolah yang asri dan go green.
Redaksi sumringah dan bangga menjejakkan kaki sudah disambut dengan sapaan dan senyum dari anak kelas 7 dengan bunga dari daur ulang sedotan plastik.
SMPN 259 menghadirkan Kak AruL dan Kak Ima dari SAI yang memang kedua sosok aktivis pendidik tersebut berkutat lama di pengasuhan/smart parenting.
“Wuih bangga apalagi semangat positif dari pihak sekolah membuka pintunya agar lingkungan menjadi ruang yang asik saling menjaga sehingga tepat sekali kata Kak Seto perlu orang sekampung untuk melindungi 1 anak. Forum orang tua ini urgen dan menjadi jembatan antara pihak sekolah dan keluarga,” ucap Kak AruL Muchsen Ketua Umum Koalisi Anak Madani Indonesia dan juga pengagas SAI.
Kak Arul diapit Kak Ima walau sudah purna bakti sebagai pendidik (kepala sekolah) tapi mau ‘ReFired’ ikut memotivasi remaja dan anak didik dari pengalaman yang sudah ada.
Kak Imanita menegaskan perihal Otak Kanan atau Otak Kreativitas sama pentingnya dengan Otak Kiri – Otak berhitung, bahasa, membaca dan berfikir logis. Ia mensitir kesenian pada anak itu membuat Otak Kiri ikut terangsang aktif dengan musik dan film menjadikan pelajar tidak monoton dan stress ada keseimbangan dalam belajar.
Masa depan itu tidak harus dengan gelar dokter, tentara atau polisi, bukan? Tapi berprofesi sebagai seniman, wartawan atau penari juga sama pentingnya asalkan tidak ada pemaksaan kepada anak.
Kak Arul pun tegaskan tidak boleh ada abuse of power/memaksakan dengan kekuasaan yang dimiliki orang tua untuk tidak mau mendengarkan anak.
Mari saatnya dengarkan suara dan menjadi sahabat anak. Hampir seribuan orang tua dalam tiga hari ini akan dikumpulkan pihak sekolah seperti keterangan dari kak Dewi guru penggerak SMPN 259. (Redaksi)