Jakarta, Biskom- Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) kembali mengungkap hasil survey bertajuk ‘Profil Pengguna & Tren Internet Indonesia pada tahun 2023.
Dalam laporan ini disebutkan bahwa Penetrasi internet di Indonesia tahun 2022 mencapai 78,19%, tumbuh 1,17% dibandingkan tahun 2021. Ini menandai perlambatan, jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 3,32%. Peluncuran hasil survei penetrasi Pengguna Internet 2023 ini diselenggarakan berbarengan dengan peringatan Hari Jadi APJII yang ke-27, yang menandai komitmen APJII untuk terus mendukung pembangunan ekonomi digital di Indonesia.
Muhammad Arif, Ketua Umum APJII, dalam peluncuran hasil survei penetrasi pengguna internet 2023di Jakarta pada Senin, (15/5/2023), menyatakan, “Perlambatan ini menunjukkan bahwa kita perlu memperkuat upaya dalam memperluas akses internet, khususnya di daerah-daerah yang masih belum terjangkau. Akses internet yang merata menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mewujudkan Indonesia sebagai pemain utama dalam ekonomi digital.”
Arif melanjutkan, “Untuk itu, sinergi antara pemerintah, penyedia layanan internet, dan masyarakat sangat dibutuhkan. Kami menyerukan kepada semua pihak untuk bekerja sama dalam mempercepat ekspansi dan peningkatan kualitas akses internet di seluruh negeri.”
Merespons tantangan ini, APJII merencanakan sebuah acara monumental, yaitu Indonesia Internet Expo and Summit (IIXS) 2023 yang akan digelar pada Agustus 2023. Event ini bukan hanya sekedar pameran, melainkan sebuah ajang yang membuka peluang kolaborasi dan dialog produktif antara berbagai pemangku kepentingan dalam industri internet di Indonesia, termasuk penyedia layanan, pengguna, dan pemerintah.
Arif menjelaskan, “IIXS 2023 bukan hanya sekedar expo, tetapi juga sebuah pertemuan puncak yang diharapkan menjadi platform efektif untuk berdiskusi dan berkolaborasi dalam mencari solusi terbaik untuk peningkatan penetrasi internet di Indonesia. Kami berharap melalui acara ini, berbagai pihak dapat saling bertukar pikiran dan berbagi ide inovatif untuk memajukan infrastruktur digital di Indonesia.”
Event ini akan menjadi ajang yang tepat untuk memamerkan teknologi terbaru, berbagi pengetahuan, serta berdiskusi tentang isu dan tantangan yang dihadapi oleh industri internet di Indonesia. APJII berharap acara ini tidak hanya akan memberikan wawasan baru bagi peserta, tetapi juga membuka peluang kerjasama dan inovasi baru yang dapat mendorong pertumbuhan dan pengembangan industri internet di Indonesia.
“Kami yakin IIXS 2023 akan menjadi titik balik dalam sejarah digital Indonesia, dan kami mengundang semua pihak yang berkepentingan untuk hadir dan berpartisipasi dalam acara ini,” tutur Arif.
Peningkatan Kesadaran Keamanan Siber
Selain itu, APJII juga bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu keamanan siber. Mengingat peran penting ISP sebagai pintu utama akses internet bagi masyarakat, penting bagi setiap pengguna untuk memahami bagaimana menjaga keamanan dan privasi data mereka.
“Kami percaya bahwa kerjasama ini akan berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu keamanan siber,” tambah Arif. “Ini merupakan langkah penting untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan terpercaya bagi semua pengguna internet di Indonesia.”
Untuk mendukung inisiatif ini, APJII dan BSSN berencana meluncurkan serangkaian program dan kampanye edukasi yang ditujukan untuk masyarakat umum serta penyedia layanan internet. Program ini bertujuan untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berinternet secara aman dan sehat.
“Kami berharap melalui kerjasama ini, kita dapat membentuk masyarakat digital yang cerdas dan bertanggung jawab,” tutup Arif. “Hanya dengan begitu, Indonesia dapat benar-benar menjadi negara digital yang tangguh dan aman.”