Jakarta, Biskom– Era digital telah mendorong perkembangan pesat dalam penggunaan alat otomasi untuk meningkatkan efisiensi bisnis. Lintasarta, perusahaan Information and Communication Technology (ICT) total solutions terkemuka di Indonesia, memberikan pandangan menarik tentang pentingnya alat-alat otomasi dalam meningkatkan produktivitas dan meraih keunggulan kompetitif guna mengoptimalkan kinerja bisnis perusahaan.

“Menurut laporan McKinsey pada tahun 2021, penggunaan alat-alat otomasi dalam bisnis terus meningkat secara signifikan. Bahkan, 80 persen dari perusahaan Fortune 500 telah mengadopsi alat-alat otomasi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan pendapatan bisnis mereka. Alat-alat otomasi telah terbukti memberikan keuntungan berkelanjutan dalam hal mengurangi biaya operasional, meningkatkan kualitas layanan, dan mempercepat time-to-market,”tutur Managed Service Vice President Lintasarta, M. Dian Irfan.

Salah satu alat otomasi yang umum digunakan adalah IFTTT (If This Then That). IFTTT adalah sebuah inovasi yang memungkinkan pengguna mengintegrasikan berbagai aplikasi dan perangkat secara cerdas. Dengan mengatur skenario ‘jika ini terjadi, maka lakukan itu,’ pengguna dapat mengatur alur kerja otomatis yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Selain IFTTT, ada juga alat-alat otomasi lainnya seperti Zapier dan Automate.io. Alat-alat ini memungkinkan integrasi dan otomasi antara berbagai aplikasi yang sering digunakan dalam bisnis. Sebagai contoh, perusahaan dapat menghubungkan work flow antara platform manajemen email, media sosial, dan spreadsheet agar data terkini dapat secara otomatis disinkronkan dan diproses. Manfaat utama dari penggunaan alat-alat otomasi ini tentunya adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan mengotomatiskan tugas-tugas rutin, pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan akurat. Hal ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mengurangi risiko terjadinya human error.

Lintasarta sendiri menggunakan alat otomasi buatan sendiri, salah satunya adalah Customer Web Self Care, Ultima (Ultimate Lintasarta Ticketing, Monitoring & Automation). Ultima adalah layanan portal after sales berbasis mobile atau web untuk customer & internal Lintasarta. Sistem ini dapat melakukan monitoring layanan (traffic, usage, SLA), tiket aduan secara self-service, dan proses otomasi (preventive maintenance, ticketing management). Dengan menggunakan Ultima, internal Lintasarta dapat mencapai peningkatan kualitas layanan operasional dengan lebih fokus pada kebijakan Customer Key Account Management dan memiliki penurunan rata-rata penanganan aduan pelanggan MTTR (Mean Time To Repair) layanan Lintasarta 4 jam 17 menit dari tahun 2021 ke tahun 2022.

Untuk pelanggan, Lintasarta memiliki alat otomasi yaitu Managed Service IT Operation. Dengan konsep Managed Service, suatu perusahaan dapat mendelegasikan operasi IT-nya ke penyedia layanan yang sudah berpengalaman dalam menerapkan best practice dalam operasi IT. Penyedia layanan ini dapat mengambil alih sebagian atau bahkan keseluruhan operasi IT perusahaan dengan pengawasan dari manusia, sesuai kesepakatan dan kebutuhan.

Untuk mencapai peningkatan performa layanan IT, Managed Service IT Operation dari Lintasarta juga menerapkan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Lintasarta Managed Service IT Operation dapat membantu perusahaan Anda mencapai keunggulan operasional dalam layanan IT. Dengan Managed Service IT Operation dari Lintasarta, perusahaan bisa memperoleh layanan IT dengan kualitas terbaik. “Keterampilan dalam menggunakan alat-alat otomasi adalah aset yang sangat berharga dalam dunia kerja saat ini. Perusahaan dan individu yang mampu mengadopsi dan memanfaatkannya dengan baik akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin berkembang. Meskipun begitu, peran manusia tetap tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh mesin atau alat otomasi. Tentunya, masih diperlukan peran manusia untuk menjadi controller utama untuk mengatur alat-alat ini agar dapat bekerja sesuai yang diharapkan,” tutup Irfan