BISKOM,Jakarta -Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar uji petik PMK3I (Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif) sebagai upaya mengidentifikasi potensi ekonomi kreatif di Kota Makassar 24 Juli 2023.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam pernyataannya di Jakarta, Senin (24/7/2023) mengatakan, hasil dari uji petik yang telah disepakati diharapkan dapat memperkuat ekosistem ekonomi kreatif, khususnya di subsektor yang diproyeksikan menjadi pendorong pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Makassar.
“Uji Petik PMK3I ini sebagai upaya pemerintah untuk mendorong kebangkitan ekonomi kreatif dan memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif juga pelaku UMKM dalam bereksplorasi dan mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif yang memiliki nilai tambah dan nilai jual yang tinggi,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenprekraf/Baparekraf Hariyanto menjelaskan, PMK3I bertujuan untuk mengidentifikasi potensi ekosistem ekonomi kreatif pada kabupaten/kota secara bottom-up melalui mekanisme pengisian borang dan uji petik.
Pada kegiatan uji petik PMK3I kali ini, Kemenparekraf/Baparekraf melaksanakan verifikasi lapangan ke 22 lokasi/pelaku kreatif dari 6 subsektor ekonomi kreatif (subsektor kuliner, kriya, fesyen, seni pertunjukan, fotografi, film, animasi, dan video) untuk berdiskusi dan mewawancara secara langsung.
“Pada 18 Juli 2023, Wali Kota Makassar dan Ketua Tim Kerja Pengembangan Kawasan Kreatif yang mewakili saya, bersama seluruh perwakilan akademisi, bisnis, pemerintah Kota Makassar, komunitas subsektor kuliner, kriya, fesyen, seni pertunjukan, fotografi, dan film, animasi, dan video telah menandatangani Berita Acara Hasil Uji Petik PMK3I yang berisi komitmen pengembangan ekonomi kreatif Kota Makassar,” kata Hariyanto.
Hariyanto berharap setelah kegiatan ini berlangsung bisa bersama-sama menguatkan ekosistem ekonomi kreatif di wilayahnya dengan subsektor seni kuliner sebagai lokomotif yang akan menguatkan identitas kabupatennya.
“Kita berharap seluruh pemangku kepentingan Kota Makassar bisa bersama-sama menguatkan ekosistem ekonomi kreatif Kota Makassar dengan subsektor kuliner sebagai penghela yang akan menguatkan identitas kotanya, meningkatkan kesejahteraan pelaku dan pembangunan ekonomi kota secara keseluruhan,” kata Hariyanto.
Kota Makassar selanjutnya juga berkesempatan mengikuti seleksi Penetapan Kabupaten/Kota kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia dan mendapatkan pendampingan untuk mengajukan diri sebagai anggota UNESCO Creative City Network (Juenda)