BISKOM, Jakarta – Pemanfaatan teknologi industri 4.0 pada sektor otomotif nasional terus dipacu untuk mendukung proses produksinya agar lebih efisien dan berdaya saing. Senin 31 Juli 2023.
Untuk mempercepat penerapan industri 4.0 di sektor tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang siap menghadapi transformasi digital.
“Tantangan ke depan tidak hanya cukup dengan menghasilkan SDM yang kompeten saja, namun SDM yang sudah tidak gagap dengan transformasi teknologi industri 4.0.
Oleh karena itu, Pusat Industri Digital Indonesia PIDI 4.0 dapat menjadi jembatan untuk mengakselerasi transformasi tersebut,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Masrokhan di Jakarta, Senin (31/7).
Dalam upaya mendorong akselerasi adopsi dan implementasi industri 4.0 pada sektor industri otomotif, PIDI 4.0 menjalin kolaborasi dengan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin dan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk menginisiasi penyelenggaraan Workshop Awareness Industri 4.0 dengan tema “Arah Kebijakan Industri 4.0 dan Implementasi Teknologi Industri 4.0 pada Sektor Otomotif”.
Lokakarya ini diikuti sebanyak 40 peserta yang berasal dari level top management dari berbagai perusahaan otomotif nasional, asosiasi perusahaan otomotif, serta sektor industri kecil dan menengah (IKM) pendukung industri sektor otomotif.
Selain untuk membangun kesadaran terkait adopsi dan implementasi teknologi industri 4.0, kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari utilisasi showcase PT.
TMMIN yang sejak 14 Maret 2023 lalu resmi dioperasikan di Gedung PIDI 4.0 untuk mendukung transformasi digital khususnya bagi sektor manufaktur di Indonesia.
“Industri otomotif memiliki kontribusi signifikan pada sektor manufaktur nasional, dengan menyerap tenaga kerja langsung hingga 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut dari hulu sampai hilir, yang juga melibatkan peran IKM pendukung otomotif,” papar Masrokhan.
Saat ini, PIDI 4.0 memiliki lima layanan utama, yaitu showcase, capability, ekosistem, delivery, serta AI & Engineering.
“Melalui layanan PIDI 4.0 tersebut, diharapkan PIDI 4.0 dapat menjadi one stop solution dalam mengakselerasi transformasi industri 4.0 di Indonesia,” ujar Kepala Sekretariat PIDI 4.0, Mukhlis Afriyanto.
Senada hal tersebut, Isman Ansori selaku Wakil Ketua Program, Evaluasi, dan Pelaporan Direktorat IMATAP menyampaikan bahwa Direktorat IMATAP selaku pembina industri otomotif berkomitmen untuk meningkatkan daya saing sektor strategis tersebut melalui berbagai kebijakan dan program, salah satunya adalah dukungan dalam bertransformasi.
“Kami memberikan apresiasi atas kolaborasi bersama antara Direktorat IMATAP, PIDI 4.0, dan PT. TMMIN atas diselenggarakannya workshop terkait kebijakan industri 4.0,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Production Logistic Control & Technical Directorate, Government Affairs PT TMMIN, Widjanarko menjelaskan bahwa showcase TMMIN di Gedung PIDI 4.0 merupakan bentuk kontribusi perusahaan dalam upaya mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia.
“PT. TMMIN berharap dengan adanya showcase tersebut dapat dimanfaatkan untuk membangun awareness terkait adopsi dan implementasi teknologi 4.0 serta menjadi sarana dukung
di selenggarakannya berbagai pelatihan terkait implementasi teknologi 4.0 pada sektor otomotif melalui kolaborasi bersama antara PT TMMIN dengan IMATAP, dan PIDI 4.0,” ungkapnya.
Workshop Awareness Industri 4.0 tersebut menghadirkan tiga narasumber, yaitu dua expert dari PT TMMIN, yaitu Hasbian dan Rinaldi Juliandri, yang menyampaikan materi terkait lean manufacturing concept and Industry 4.0 Technology Adoption in Automotive Industry.
Selain itu, hadir pula IT Manager PT Akebono Brake Astra, Irfan Abdurahman yang memberikan pemaparan pada sharing session terkait journey menuju Industri 4.0 di PT Akebono Brake Astra yang merupakan perusahaan otomotif berpredikat sebagai salah satu national lighthouse. (Juenda)