BISKOM, Jakarta – “Kita telah bersama-sama mengucapkan ikrar, komitmen untuk mematuhi prinsip-prinsip integritas, etika, dan profesionalisme dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai insan BPOM, agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.” Amanah tersebut disampaikan Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito saat memberikan arahannya pada Apel Siaga Integritas, Senin (31/07/2023).
Apel Siaga Integritas yang dilakukan hari ini mengusung Tema Wujudkan ASN BPOM yang Beretika, Berintegritas, Profesional, dan Berkinerja Tinggi. Menghadirkan seluruh jajaran BPOM dari tingkat pusat maupun Balai Besar/Balai/Loka POM, baik secara offline maupun online.
Apel ini secara khusus dilaksanakan untuk mengonsolidasikan seluruh jajaran dalam hal penegakan integritas pelaksanaan tugas pengawasan obat dan makanan.
Lingkungan kerja yang mendukung berkembangnya nilai integritas perlu terus dibangun. Salah satunya melalui forum seperti ini yang penting untuk dapat diselenggarakan secara rutin ke depannya.
Hal ini juga menggambarkan cita-cita dan tujuan bangsa untuk terus membangun dan tumbuh menjadi negara maju di target 100 tahun Kemerdekaan 2045.
Target ini tentunya tidak main-main, tetapi menjadi suatu target yang bisa dicapai. Tentunya dengan syarat, antara lain dengan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas dari 65% penduduk yang produktif.
Kepala BPOM kembali menyinggung terkait pentingnya tugas dan tanggung jawab yang diemban BPOM sebagai salah satu gate keeper (penjaga negeri) dari bangsa ini.
Khususnya dalam menjaga keamanan serta kualitas obat dan makanan, untuk memastikan bangsa ini mencapai cita-cita kemerdekaannya, yaitu dengan menjawab setiap tantangan dalam pengawasan obat dan makanan, serta menjunjung nilai-nilai organisasi yang sedang terus dibangun.
Tugas yang dilakukan oleh setiap insan BPOM merupakan tanggung jawab besar. Membutuhkan manusia yang solid, loyal, tangguh, pantang menyerah (SLTP), berintegritas, bermoral tinggi, kompeten, dan profesional,” jelasnya.
Kepala BPOM juga menegaskan akan pentingnya membangun rasa cinta tanah air, jiwa korsa, militansi yang mengakar, sehingga menjadi energi gerak kinerja dan perubahan yang menjadi misi dalam hati.
Dengan begitu, akan menghilangkan keinginan yang terkait kepentingan pribadi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di BPOM, menjadi melihat pada kepentingan besar yaitu bagi masyarakat, organisasi, dan kemanusiaan.
Lebih lanjut, Penny K. Lukito menyampaikan rasa bersyukur untuk 7 tahun waktu pengabdiannya dalam membangun institusi/kelembagaan BPOM.
“Saya melihat suatu Institusi seperti BPOM dengan kondisi, kapasitas kelembagaan, dan SDM pemimpinnya yang luar biasa tumbuh dan berubah, serta terus menunjukkan kekuatannya,” ujarnya.
Menutup arahannya, Kepala BPOM berharap agar perubahan di dalam organisasi BPOM akan berjalan kontinu. Estafet perubahan harus diteruskan juga ke generasi yang akan datang secara sistemik.
Dan yang tidak kalah penting adalah seluruh jajaran harus terus membangun mindset, mental, dan fisik yang kuat, juga membangun rasa percaya diri dan integritas diri. (Juenda)