BISKOM, Jakarta – Liem Sian An atau yang dikenal sebagai Sam Sianata berhasil memukau semua orang dengan karya seninya.

Yah, karya seni berupa lukisan kecil berdimensi panjang 39 cm dan tinggi 48 cm dengan tema “Go Green Taruparwa”, yang dibuat oleh sang pelukis itu menarik perhatian publik karena akan dilelang diluar negeri dengan target penjualan Rp 100 miliar.

Mahalnya lukisan itu bukan karena dibuat orang terkenal seperti Sam Sianata, tapi lukisan ini membawa pesan-pesan penting bagi dunia untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan juga menanamkan nilai-nilai luhur perdamaian serta terus menjalin silaturahmi antar umat manusia meskipun berbeda suku, ras dan agama.

Sam Sianata menyampaikan, lukisan itu ia buat karena terinspirasi dari kegiatan menyuarakan kedamaian, kerukunan, dan persatuan bangsa yang telah dilakoninya selama kurun waktu lebih 20 tahun bersama teman-teman yang sudah seperti bersaudara.

Momentum bersejarah lainnya ketika menanam pohon bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan para tokoh agama di Banyumili Kwarasan, Yogyakarta pada tahun 2012 silam dalam acara yang diberi nama “Taruparwa”.

Selain itu, lukisan ini adalah sebuah hasil imaginasi dan refleksi dari kegiatan menanam pohon di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, waktu letusan Gunung Merapi pada atahun 2010.

Yayasan Go Green Calvin yang dipimpin Sam Sianata sendiri berhasil memenangkan Lomba Orbit sebagai organisasi massa terbaik ditahun di Tahun 2011 dalam rangka menghijaukan kembali lereng Gunung Merapi.

Sam Sianata yang dikenal sebagai pengusaha dan aktivis seniman itu sangat multitalenta. Dirinya tidak hanya pandai melukis, tapi juga bisa menciptakan lagu, maskot, puisi dan kutipan.

Bukti ciptaan maskodnya bernama Jakantara, maskod ini perna ditetapkan sebagai pemenang Lomba Maskot Pariwisata Indonesia dari Tahun 1996 hingga 2000 dalam program Dekade Kunjungan Indonesia (Dekuni).

Lukisan Go Green ini juga ternyata merupakan satu kesatuan dengan lagu penyemangat menanam pohon berjudul “Go Green” yang artinya “Hijaukan Tanahmu”.

Diketahui karya ini tercipta dari hasil kolaborasi bersama anak pertama Sam Sianata bernama Calvin Christian Yulianto yang juga sesama aktivis Lingkungan. (REP, S.H.)