Industri kreatif  seakan tidak ada habisnya. Produksi-produksi kreatif seperti film, musik, bahkan iklan-iklan kreatif telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat umum. Tidak mengherankan jika industri inipun membutuhkan storage yang mumpuni untuk menampung segala bentuk hasil kreatifitas mereka.

 

TIRTASAPUTRA SALIM biskomDI INDONESIA, saat ini industri kreatif tumbuh dengan subur. Terlihat dari semakin banyaknya Production House (PH) yang biasa memproduksi film-film layar lebar, FTV, sinetron hingga iklan. Bukan itu saja, para pelajar dan mahasiswa pun gandrung dengan karya kreatif. Mereka membuat film-film fiksi ataupun dokumenter baik untukkoleksi pribadi maupun untuk kegiatan perkuliahan dan ekstrakulikuler.

Kemajuan ini berbanding lurus dengan kemajuan Teknologi Informasi (TI), baik secara global maupun di dalam negeri. Tidak sedikit pula peralatan-peralatan dari industri kreatif yang memanfaatkan kemajuan teknologi, seperti kamera, peralatan editing video, lighting artistik, serta peralatan studio, bahkan juga storage.

Western Digital (WD) melihat hal ini sebagai sebuah peluang baru dalam bisnis mereka. Perusahaan ang berkonsentrasi pada industri penyimpanan ini memang dikenal memiliki kualitas produk yang tidak diragukan lagi.  WD juga memberikan inovasi pada device mereka seperti WD My Cloud.

Tirtasaputra Salim, Senior Sales Manager, Branded Products dari WD Indonesia menjelaskan solusi terbaru dari WD untuk penyimpanan file-file besar yang biasa dihasilkan oleh industri kreatif, diantaranya WD My Passport  Pro.  “My Passport Pro memiliki fungsi RAID yang bisa dipilih pengguna, yang memungkinkan pengguna memilih data stripping (RAID 0) untuk memberikan kinerja dan kecepatan luar biasa atau mirroring (RAID 1) untuk redudansi data, serta bisa digunakan tanpa perlu menggunakan power adapter dan kabel tambahan, tetapi bisa langsung colok ke nontebook,” jelas lulusan Universitas Bina Nusantara (BINUS) Jakarta ini saat media briefing My Passport Pro di  Jakarta (23/5).

Ingin tahu lebih lanjut mengenai produk dan fitur-fitur baru yang disediakan WD? Simak wawancara BISKOM dengan Tirtasaputra Salim, pria yang hobi badminton,  kelahiran 23 Juni 1983 ini.

Sejak kapan Anda bekerja di WD? Dan bagaimana awal mulanya Anda berkecimpung di dunia TI?
Saya bekerja di WD itu sejak Agustus  2011, tepatnya pada bulan agustus 2011. Awal mula karir saya di TI adalah dengan bekerja di Asus sebagai Product Manager, setelah itu saya pindah ke Samsung Electronic Indonesia sebagai Sales Manager untuk produk notebook. Melihat ada peluang yang cukup menjanjikan di WD akhirnya saya pindah dan sampai saat ini bertahan di Western Digital.

Bisa dijelaskan mengenai tanggung jawab Anda sebagai Sales Manager?
Saya benar-benar end-to-end. Saya yang handle pasar Indonesia, jadi saya harus mengurus seluruhnya, mulai dari program, channel program atau reseller, program user, hingga aktifitas marketing untuk satu kuartal. Saya juga me-manage distributor dan melakukan koordinasi dengan perusahaan pusat regional yang berada di Singapura.

Apa tantangan yang dihadapi dalam memasarkan WD?
Terus terang, kalau di Indonesia itu setiap kuartal, penjualan bisa naik bisa turun. Banyak pengaruhnya seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar, juga tren yang berkembang. Oleh karenanya WD terus melakukan inovasi dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai segmentasinya.

Bicara mengenai segmentasi, WD belum lama ini menyasar industri kreatif. Produk seperti apa yang diperkenalkan WD?
Para pekerja di sektor industri kreatif saat ini tentunya membutuhkan kecepatan dalam menggunakan komputer. WD sendiri seringkali meluncurkan produk untuk industri ini.Misalnya pada 2012 lalu kami memperkenalkan harddisk berkecepatan tinggi, 10 ribu RPM yang mungkin berkapasitas tercepat saat itu di pasaran.

Hardisk WD 1 Tb Velociraptor itu memiliki kapasitas 1 terabit, dan menggunakan mekanisme kelas enterprise untuk ketahanan kerja terus-menerus, alias 24 jam sehari, tujuh hari dalam sepekan. WD Velociraptor sangat cocok untuk industri kreatif yang sangat membutuhkan kecepatan dalam kerja mereka.

Di 2014 ini, WD kemudian juga memperkenalkan My Passport  Pro. Apa itu?
My Passport Pro terbaru yang merupakan media penyimpanan yang ditujukan untuk para fotografer profesional. Ini adalah bagian dari workstation portable yang tak hanya ringkas, namun juga cepat.

Di dalam media penyimpanan ini, disematkan dua drive yang terdiri dari Harddisk Drive (HDD) dan Solid Drive Date (SSD) dalam satu kotak kecil dengan sentuhan bentuk yang menarik. Ini yang paling menarik, My Passport Pro ini menjadi dual-drive portable pertama yang mendapat dukungan Thunderbolt untuk Bus. Tak hanya itu, solusi penyimpanan untuk sistem Mac ini memiliki fungsi RAID yang dapat dibutuhkan untuk kinerja tanpa power adapter tambahan.

Dengan kehadiran fungsi RAID ini, tentu saja pengguna WD My Passport untuk Mac dapat memilih antara menggunakan data striping (RAID 0) untuk mentransfer data kecepatan tinggi atau mirroring (RAID 1) ketika menginginkan redundansi data.

Ketika pengguna memilih untuk mentransfer file seperti video high definition (HD), pengguna bisa saja memilih antara menggunakan RAID 0 atau RAID 1. Sebagai contoh, dengan file besar menggunakan RAID 0 pengguna dapat meningkatkan kinerja kecepatan dalam mentransfer file hingga 200MB/s. Sedangkan RAID 1 mampu meredundansi data namun dengan kecapatan 100MB/S. Produk ini terdiri dari dua hard drive 2,5 inci yang ditempatkan di sebuah penutup aluminium yang ramping, sehingga dijamin akan terlindung dengan maksimal.

Apa perbedaan dari WD My Passport Pro dengan produk terdahulu yang berukuran 3,5 inci?
Bedanya, ketika akan memindahkan file, dulu harus dihubungkan dengan sumber listrik melalui kabel power. Sementara WD My Passport Pro tidak memerlukan hal itu. Cukup terkoneksi dengan Macbook saja, maka alat ini langsung bisa digunakan untuk menyimpan file-file “stock shoot” ketika sesi syuting berlangsung.

Sesi editing memang menjadi sebuah kendala tersendiri dalam proses pembuatan sebuah film, karena ketika memasuki meja editing biasanya memang memerlukan media penyimpanan yang besar disamping spesifikasi komputer yang mumpuni. Apalagi untuk sinetron-sinetron kejar tayang, biasanya proses editing dilakukan juga di lokasi syuting berlangsung.

My Passport  Pro memberikan solusi untuk menghadapi hal tersebut. Hal ini karena kecepatan writing dan reading yang tinggi hingga 200 mbps, padahal internal hardisk yang ada pada Macbook hanya memiliki kecepatan 100 mbps. Jadi dengan hal ini akan mempercepat proses editing serta rendering.

Berapa harga WD My Passport Pro?
My Passport Pro yang ditujukan bagi pengguna Macbook Pro ini sudah tersedia di Indonesia dengan harga US$ 325 untuk kapasitas 2Tb dan US$479 untuk kapasitas 4Tb. Keduanya mendapatkan garansi selama 3 tahun. •ARIE

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.