Jakarta, Biskom-Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro akan terus memperkuat kolaborasi riset yang  melibatkan perguruan tinggi dan lembaga penelitian antara Indonesia  dengan beberapa negara lainnya.

Kali ini, perguruan tinggi Indonesia dan Malaysia bersepakat mengadakan berkolaborasi dalam penelitian di bidang neurosains yang berfokus pada sistem syaraf. Menteri Bambang  Brodjonegoro berharap kolaborasi ini dapat berfokus pada pencegahan sekaligus penanganan penyakit syaraf.

“Pendekatannya mendorong riset yang sifatnya preventif, walaupun juga mendorong riset yang sifatnya menyembuhkan atau kuratif. Nanti mereka yang tentukan agendanya. tapi yang saya tekankan adalah silakan berkolaborasi,” ungkap Menteri Bambang Brodjonegoro usai  membuka Indonesia Neuroscience Institute (INI) and Malaysian Society of Neurosciences (MSN) Research Collaboration di Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI)  FK-UI  Salemba, Jakarta,  (13/12).

Menteri Bambang Brodjonegoro berharap kolaborasi ini dapat berjalan berdasarkan target yang disepakati peneliti kedua negara agar kolaborasi ini produktif dalam menghasilkan riset baru. Pemerintah mendorong mahasiswa dan peneliti untuk menguatkan riset dan inovasi. Tak hanya itu,  Bambang memastikan, akan ada topik riset lain  yang nantinya  akan dikerjakan oleh Indonesia dan Malaysia.

“Harus jelas targetnya apa dalam waktu tertentu, supaya kolaborasi ini tidak sekadar menjadi ajang saling tahu atau cari informasi, tapi bersama mencapai sesuatu pada waktu tertentu,” harap Menristek/Kepala BRIN.

Bambang  mengungkapkan kerja sama antar negara seperti ini akan menjadi fokus Kemenristek/BRIN selama lima tahun ke depan. Kementeriannya akan mendukung pendanaan untuk kolaborasi yang berpotensi produktif dalam menghasilkan riset dan inovasi baru.

“Kita akan memfasilitasi kerja sama seperti ini, baik bilateral antar negara, bilateral antar institusi di lain negara maupun bilateral antar individu, antara yang domestik dan internasional, termasuk pendanaannya,”ungkap Menristek/Kepala BRIN.

Anggota Indonesia Neuroscience Institute (INI) yang turut dalam kolaborasi ini mencakup Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas YARSI, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Federation of Asian-Oceanian Neuroscience Society (FAONS), serta Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbang Kemenkes).

Anggota Malaysian Society of Neurosciences (MSN) yang ikut serta dalam kolaborasi ini mencakup Universiti Sains Malaysia, Universiti Kebangsaan Malaysia, Universiti Putra Malaysia, Universiti Teknologi Majlis Amanah Rakyat (MARA), dan Universiti Malaya. Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum Anis Karuniawati, Presiden Federation of Asian-Oceanian Neuroscience Society (FAONS) Adhi Wibowo Nurhidayat, serta puluhan peneliti dari kedua negara. (red)