Jakarta, Indonesia — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan wabah virus corona (Covid-19) akan berdampak pada perencanaan investasi operator seluler terkait penerapan jaringan 5G dan Internet of Things (IoT) di Indonesia.
“Penerapan teknologi 5G dan IoT akan sedikit banyak berdampak karena Covid-19. Akan berdampak pada perencanaan investasi operator seluler,” kata Johnny dalam konferensi virtual bersama MarkPlus, Selasa (21/4).
Di sisi lain, Johnny berharap pada industri agar bisa menerapkan 5G dan IoT sesuai dengan penyelenggaraan operator seluler. Johnny juga mengingatkan Indonesia telah melakukan uji coba 5G di spektrum frekuensi atas.
“Pemerintah berharap penerapan teknologi terbaru ini tetap sesuai rencana penyelenggaraan seluler. Kita sudah lakukan trial 5G di spektrum frekuensi atas,” kata Johnny.
Johnny mengatakan dalam penerapan teknologi 5G, pemerintah memerhatikan beberapa hal. Pertama terkait teknologi 5G mana yang paling tepat untuk Indonesia.
Kedua, pemerintah melihat dari koridor perekonomian jangka panjang yang paling efisien sebagai sebuah negara.
“Kita lihat perekonomian jangka panjang yang aman dan efisien sebagai negara, bukan perusahaan apalagi sebagai pribadi, dalam makro teknologi kita,” ujar Johnny.
Johnny juga mengatakan dalam revolusi digital yang akan dibawa 5G, pemerintah harus memerhatikan pertimbangan geostrategis dan geopolitis.
Dari sisi pertimbangan dan kesiapan dunia usaha, Johnny mengatakan akan membuka pintu diskusi seluas-luasnya.
“Tak perlu khawatir mengetuk pintu untuk komunikasikan dan sampaikan ke saya yang jadi pertimbangan pikiran dan kendala untuk dibahas bersama sama,” kata Johnny.
Johnny mengatakan ekosistem dan rencana bisnis dunia usaha harus siap untuk menjaga perkembangan ekonomi. Oleh karena itu ia mengatakan pemerintah akan membuka ruang seluas-luasnya bagi dunia usaha untuk membahas implementasi teknologi 5G.