Jakarta, BISKOM – Penampakan komet Neowise di Indonesia dapat dilihat dengan mata telanjang mulai tanggal 19 hingga 25 Juli 2020 setelah matahari terbenam. Komet ini merupakan fenomena langka yang terjadi hanya 6800 tahun sekali. Lembaga Penerbangan dan Anariksa Nasional (LAPAN) akan mulai mengamati pada tanggal 21 Juli 2020. Pada hari tersebut, bertepatan dengan pengamatan hilal bulan Zulhijjah dan akan terus mengamati hingga mendapatkan hasil terbaik.
Meskipun akan terlihat secara kasat mata, komet akan semakin sulit di lihat di daerah yang memiliki polusi cahaya tinggi. Dengan panjang angular ekor yang cukup besar, komet dapat terlihat dengan binokuler, teleskop, atau kamera digital dengan kepekaan cahaya yang tinggi. Waktu terbaik untuk mengamatinya yaitu pada tanggal 23 Juli 2020. Komet mulai sulit dilihat dengan mata telanjang pada tanggal 26 Juli 2020 pada lokasi berpolusi cahaya tinggi. Sedangkan langit yang bersih bebas dari polusi cahaya akan sulit dilihat mulai dari sekitar tanggal 5 Agustus 2020.
Sebagaimana dilansir dari situs resmi LAPAN, berikut adalah beberapa daerah dan waktu untuk melihat secara langsung komet Neowise. Untuk daerah DKI Jakarta dan sekitarnya, pada 23 Juli waktu kenampakan komet ini pada pukul 18.42-19.40 WIB dengan azimuth 318° – 314,9° (Barat Laut). Daerah Bandung, Sumedang, Garut, dan sekitarnya, pada pukul 18.38-19.34 WIB dengan azimuth 318,2° – 315° (Barat Laut). Di Padang, Sumatera Barat waktu kenampakan komet ini pada pukul 19.17-20.30 WIB dengan azimuth 316,4° – 313,9° (Barat Laut). Pasuruan, Jawa Timur pada pukul 18.17-19.10 WIB dengan azimuth 318,4° – 315,2° (Barat Laut).
Kemudian di Pontianak, Kalimantan Barat akan Nampak pada pukul 18.41-19.54 WIB dengan azimuth 316,3° – 314° (Barat Laut). Di Parepare, Sulawesi Selatan pukul 18.54-19.57 WITA dengan azimuth 317,4° – 315,9° (Barat Laut). Tomohon, Sulawesi Utara akan nampak pada pukul 18.41-19.56 WITA dengan azimuth 316° – 313,9° (Barat Laut). Di Kupang, Nusa Tenggara Timur pukul 18.29-19.14 WITA dengan azimuth 319° – 315,9° (Barat Laut). Sedangkan di Biak, Papua pada pukul 18.52-20.01 WIT dengan azimuth 316,7° – 314,2° (Barat Laut). Seluruhnya memiliki magnitude +4,16 hingga +4,17 dengan konstelasi Ursa Mayoris.
Dikutip dari National Geographic, para astronom mengatakan, komet Neowise mungkin akan menjadi komet paling terang yang akan terlihat di langit selama lebih dari satu dekade. Sebenarnya dengan bantuan teknologi, saat ini bukan hal yang sulit melihat komet dengan mata telanjang.
Beberapa tips untuk mengamati Komet C/2020 F3 (NEOWISE) ini adalah silakan pilih lokasi pengamatan arah Barat Laut yang bebas obstruksi, bebas dari polusi cahaya dan perhatikan jendela pengamatan, menggunakan instrument pengamatan dengan medan pandang luas, jika mengamati saat lintasan obyek sangat redup gunakan instrument berfitur go-to dan tracking/guiding yang bagus, gunakan shutter speed yang tidak terlalu panjang, jika komet redup maka ambil citra yang sama berulang kali dan ambil citra kalibrasi (bias, dark, flat) kemudian ditumpuk (stack), dan tidak lupa gunakanlah penyangga kaki tiga (tripod). (red)