Jakarta, BISKOM – Indonesia memperingati 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional. Dalam sejarahnya, peringatan Hari Pahlawan Nasional mengenang peristiwa 10 November 1945 yaitu pertempuran antara arek-arek Surabaya dengan tentara Belanda.
Pada Tahun 2020 ini Hari Pahlawan Nasional mengambil tema “Pahlawanku Sepanjang Masa”. Tema ini memiliki maksud, perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang telah rela mempertaruhkan nyawanya demi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah sepantasnya dikenang sepanjang masa oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Menurut pengamat hukum dan kebijakan publik Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), RES Fobia, SH., MIDS berdasarkan tema tersebut setidaknya terdapat 5 hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, tampak adanya kesadaran filosofis untuk menghargai jasa para pahlawan, terkhusus dalam hubungan dengan fakta sejarah pertempuran besar di Surabaya yang kemudian membawa penetapan 10 November sebagai Hari Pahlawan.
“Dengan gagah berani para pejuang Indonesia mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Karena itu, tema peringatan Hari Pahlawan 2020 ini bermaksud juga mengingatkan kita bahwa Indonesia masa kini dan masa depan, tak boleh dilepaskan dari jejak perjuangan dulunya, termasuk masa awal kemerdekaan, yang penuh dengan perjuangan nan hebat,” ujar RES.
Kedua, tema peringatan tersebut berkaitan erat dengan kemampuan membaca tanda-tanda zaman. “Artinya, pahlawan dan kepahlawanan berkaitan erat pandangan yang antisipatif atas berbagai faktor yang mempengaruhi kehidupan lokal, nasional, regional dan internasional,” papar Wakil Dekan Fakultas Hukum UKSW ini.
Ketiga, tema di atas juga mengingatkan semua anak bangsa bahwa tiap zaman punya tantangan tersendiri. Karena itu semangat, nilai dan kerja kepahlawanan, sangat tergantung pada kapasitas memaknai setiap zaman dengan kreatifitas yang berdayaguna.
Menurut RES, kepahlawanan pada hakekatnya adalah kerja pembebasan. Misalnya dari berbagai ketidakberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan hal daya saing lainnya.
“Pada masa sekarang, istilah pahlawan akan sangat dipengaruhi misalnya oleh kerja kepemimpinan dan pelayanan publik yang bermanfaat dalam menghadapi covid-19, serta resesi ekonomi dan berbagai dampaknya,” terangnya.
Keempat, tema peringatan tahun ini juga berhubungan dengan kualitas pertanggungjawaban pelayanan publik. Sebagai contoh, banyaknya informasi yang mengalir masuk ke berbagai aspek kehidupan publik tentang kerja pemerintah, akan sangat mempengaruhi tanggapan dan sikap publik.
“Karena itu, kerja pelayanan publik yang benar-benar bertanggungjawab, harus menjadi prinsip utama, sekaligus sarana pendidikan politik kewargaan tentang hal-hal positif dan baik,” kata RES.
Kelima, tema peringatan Pahlawanku Sepanjang Masa, juga menggaungkan pesan sekaligus panggilan khusus kepada generasi muda Indonesia untuk bersiap semakin serius dalam rangka memaknai masa depan Indonesia.
Pengenalan terhadap berbagai potensi kembang dan persyaratan substansial yang bersifat dinamis, senyatanya harus dapat dikerjakan secara operasional dan berkualitas dalam kaitan dengan berbagai bidang kehidupan. Sebut saja urgensi daya saing dalam aspek-aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, hukum, budaya, teknologi, pertahanan, keamanan, dan lingkungan hidup.
“Generasi muda Indonesia harus mampu mengartikulasi semua itu. Generasi muda Indonesia harus bisa mengelola reputasi pribadi dan berbagai kelompok strategis untuk memiliki keunggulan substantif dalam kehidupan global yang semakin kompetitif,” pungkasnya. (red)