Jakarta, Biskom- CredoLab, perusahaan penilaian kredit alternatif terdepan, telah menunjuk Paramita Wikansari sebagai Country Sales Director di Indonesia. Paramita memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun dalam pengembangan bisnis dan penjualan di berbagai industri termasuk teknologi, asuransi, barang konsumen, media, dan perhotelan.

Sebagai Country Sales Director, Paramita akan semakin memperluas jangkauan pasar CredoLab di industri lembaga keuangan, pemberi pinjaman digital, neobank, dan perusahaan Buy Now Pay Later. Beliau akan bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan bisnis dan lembaga keuangan Indonesia tentang kekuatan dan manfaat dari penilaian kredit berdasarkan perilaku penggunaan smartphone yang didukung Artificial Intelligence, sambil bekerja sama dengan para pemimpin industri untuk memfasilitasi inklusi keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Mengenai perekrutan dan pertumbuhan tim CredoLab di Indonesia, Kepala Penjualan Global dan VP Penjualan, Tarun Kumar Kalra mengatakan, “Salah satu prioritas utama kami adalah untuk mendefinisikan kembali cara kredit dikonsumsi & kelayakan kredit dinilai. Dengan layanan kami, masyarakat Indonesia dapat mendapatkan akses yang lebih mudah kepada pinjaman resmi dan persetujuan yang lebih cepat untuk pengalaman perbankan / layanan keuangan yang sederhana, ramah pengguna, dan serba digital. Membuat pinjaman resmi tersedia untuk seluruh masyarakat dengan persyaratan yang adil merupakan misi utama Credolab. Membawa Paramita ke dalam tim CredoLab di Indonesia untuk berperan sebagai pimpinan penjualan adalah bukti komitmen kami terhadap industri finansial di mana kami akan terus bekerja dengan klien-klien kami untuk memungkinkan lebih banyak masyarakat Indonesia memulai bisnis baru, mendapatkan pinjaman pribadi, dan mengejar ambisi mereka. ”

Pada Januari tahun lalu, pelanggan jaringan telepon seluler Indonesia mencapai 338,2 juta atau 124% dari jumlah penduduk. 33% dari penduduk tersebut sudah menggunakan ponsel mereka untuk aktivitas perbankan dan 48% menggunakannya untuk mentransfer uang. Peran Paramita di perusahaan, bersamaan dengan teknik penilaian kredit berbasis AI CredoLab yang tidak menggunakan data pribadi, akan memanfaatkan penetrasi digital yang tinggi di masyarakat untuk memberi manfaat bagi pelanggan pengguna layanan digital dan berbagai bisnis di Indonesia.

“Saya berharap untuk membawa CredoLab ke garis depan metode penilaian kredit yang harus dimiliki Indonesia. Untuk industri keuangan, teknologi baru ini akan membantu mereka menjangkau mayoritas penduduk Indonesia yang selama ini tidak memiliki akses kepada pinjaman dan memberikan penilaian kredit berdasarkan perilaku penggunaan telepon seluler. Layanan penilaian kredit CredoLab dapat membantu lembaga keuangan menilai kualitas peminjam berdasarkan analisis perilaku mereka, dalam hal kesediaan untuk membayar, ”kata Paramita.

Penerapan algoritma penilaian kredit alternatif CredoLab di industri di luar sektor keuangan seperti asuransi, program loyalitas pelanggan industri retail, eWallet, eCommerce, dan eTravel sangat besar. Pada tahun 2021, dipersenjatai dengan tim ahli lokal, pemain fintech yang berbasis di Singapura ini bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar di segmen baru ini agar seluruh lapisan masyarakat mendapatkan akses yang terjangkau terhadap pinjaman atau kredit. (red)