Program Literasi Digital yang baru digulirkan pemerintah belakangan ini dilengkapi dengan berbagai kegiatan di berbagai tempat. Kembali memahami apa istilah LITERASI , kita melihat arti dari literasi adalah kemampuan  seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Saat ini, istilah Literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang lebih luas. Dan salah satunya adalah literasi digital. 

Konsep Literasi Digital sendiri diperkenalkan oleh Paul Gilster pertama kali pada tahun 1997 dalam bukunya yang berjudul Digital Literacy. Dan implementasi dari literasi digital ini sendiri tidak mudah. Tujuan utama dari literasi digital adalah mempersiapkan dan menciptakan manusia digital berikut dengan kapasitas dan kompetensinya. 

UNESCO sendiri baru membahas hal ini di tahun 2007, dengan fokus ICT skills, civic skills, learning to learn skills, dan participation of adults in lifelong learning, dan diprioritaskan pada pengembangan digital competence. 

Literasi digital ini dibangun dengan gerakan awal Relawan TIK yang digawangi Kominfo, kemudian sekarang beralih menjadi Program Nasional Literasi Digital.  Relawan TIK sendiri telah berhasil menjaring ribuan orang masuk menjadi simpatisan dan menjadi aktif menggunakan digital. 

Satu hal yang dicermati saat ini adalah peranan literasi digital untuk mendorong penggunaan digital di UMKM, semua ini agar selaras dan sejalan dengan target pemerintah, menjadi Digital Nation. 

Melansir salah satu hasil Studi terkait Literasi Digital dari PETA GERAKAN LITERASI DIGITAL DI INDONESIA: STUDI TENTANG PELAKU, RAGAM KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN MITRA dari Universitas Gadjah Mada di tahun 2017. Data ini menunjukkan ragam kegiatan terkait literasi digital serta presentase nya.

Hasil studi sebelum masa pandemi tentu berbeda dengan hasil studi di masa pandemi. Apa yang kurang untuk segmen UMKM ?

Menurut pengamatan kami yang selama ini kurang adalah PENDAMPINGAN, atau istilah kerennya MENTORING.

Kami melihat ini dari pengalaman kami menjalankan ONLINE SALES AGENT atau AGEN BISNIS ONLINE, dimana memang ditargetkan untuk UMKM yang perlu pendampingan. Literasi digital mungkin mereka sudah tahu, karena mereka sekarang sangat mengerti perlunya digital dalam bisnis mereka, tapi pendampingan lah yang sangat mereka perlukan.

Mereka perlu didampingi agar bisa menggunakan digital, sosial media, blog, website hingga marketplace. Jangan harapkan UMKM mau baca buku digital, karena buku fisiknya pun jarang mereka baca. Mereka cenderung ingin yang praktis. Yang dengan mudah dilakukan. 

Dan satu-satunya cara adalah memastikan mereka mendapatkan pendampingan, ada orang yang dekat dengan mereka dan membantu mereka melakukannya. Jumlah UMKM kita yang besar, juga menghasilkan tantangan yang besar untuk mempersiapkan orang yang bisa mendampingi mereka. Dan inilah perlunya komunitas, jaringan, relawan dibentuk untuk membantu mereka.

Kita harus pastikan bahwa UMKM didampingi, bukan hanya ikut webinar, seminar, tanpa pendampingan. Itulah yang kami berusaha lakukan terus melalui startsmeup.id dan OSA / ABO yang ada. Usaha kecil tapi diharapkan berdampak lebih baik