Untuk mengatasi permasalahan sampah di wilayah Banyumas, Pemerintah Kabupaten Banyumas meluncurkan aplikasi Jeknyong.
Uniknya, aplikasi ini tidak hanya menghadirkan fitur daur ulang sampah, tetapi terintegrasi juga dengan objek wisata, ojek, jual beli produk UMKM, kuliner, hingga oleh-oleh Banyuwangi.
Aplikasi Jeknyong diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Rabu (12/1/2022), di Pendopo Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Ia juga mengapresiasi kehadiran aplikasi pengelolaan sampah menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) ini.
Menurutnya, konsep jemput bola sampah ke masyarakat melalui aplikasi merupakan terobosan tepat untuk menangani sampah yang selama ini menjadi masalah.
“Melalui aplikasi Jeknyong, rumah tangga berperan sebagai pemilah. Kemudian, mereka juga bisa mendapatkan uang dari sampah yang dijemput,” kata Ganjar dilansir dari laman RRI.
Dalam acara peluncuran tersebut, Ganjar juga mencontohkan cara kerja aplikasi ini. Ia menyerahkan sekantong sampah botol plastik kepada petugas Jeknyong yang dipanggil melalui aplikasi. Kemudian, petugas menimbang sampah tersebut.
Setelah itu, petugas Jeknyong memberikan bayaran Rp1.500 untuk satu kilogram sampah botol plastik.
Dengan adanya aplikasi ini, Bupati Banyumas Achmad Husein mengharapkan aplikasi Jeknyong bisa mengatasi permasalahan sampah yang ada di Banyumas dan volume sampah yang masuk ke TPA.
“Selain menghemat pengeluaran APBD untuk pengolahan sampah hingga 70 persen, juga dapat mengurangi pengolahan sampah dari 142 truk sampah setiap hari, menjadi 24 sampah truk sampah setiap hari,” ungkap Achmad Husein.
Saat ini, aplikasi Jeknyong memiliki 100 mitra. Para mitra ojol Jeknyong tersebut menggunakan motor roda tiga saat bertugas untuk melakukan penjemputan sampah. Aplikasi ini juga sudah resmi dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Banyumas Investama Jaya (BIJ).
Masyarakat juga sudah bisa mengunduh aplikasi Jeknyong melalui Google Playstore. Kemudian, mereka bisa menggunakannya dengan cara memilih lokasi tempat penjemputan. Selanjutnya, sampah akan dijemput dan ditimbang. Kemudian, mereka akan dibayar sesuai dengan jenis sampah yang dikumpulkan.
Di sini masyarakat bisa memilah berbagai jenis sampah anorganik, seperti botol plastik, plastik hitam, plastik putih, botol kaca, barang bekas terbuat dari kuningan, tembaga, dan lainnya.
Sumber : https://akurat.co/aplikasi-jeknyong-inovasi-pengelolaan-masalah-sampah-berbasis-ai-di-banyumas