Platform berbagi foto Instagram menyatakan mulai menguji coba alat yang mengandalkan kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI) untuk mengonfirmasi usia pengguna di Amerika Serikat.
Seperti dilaporkan AFP, anggota parlemen di seluruh dunia telah vokal dalam menuntut layanan media sosial, yang dimiliki oleh raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Meta, melindungi kaum muda dari konten dewasa dan pelanggaran privasi mereka.
Tuntutan itu adalah masalah pelik yang menurut perusahaan teknologi tidak mudah diselesaikan. Namun tuntutan itu dapat diatasi dengan perubahan teknologi yang lebih luas seperti tanggal lahir yang dikaitkan dengan ponsel seseorang.
Meta mengumumkan pengujian alat verifikasi baru untuk siapa saja yang mencoba mengubah usia mereka dari di bawah 18 tahun menjadi lebih dari 18 tahun di platform, termasuk merekam video swadaya atau meminta teman untuk memverifikasi usia mereka.
“Kami sedang menguji ini sehingga kami dapat memastikan remaja dan orang dewasa berada dalam pengalaman yang tepat untuk kelompok usia mereka,” kata Meta.
Video swadaya akan dikirim ke perusahaan Inggris Yoti, yang telah mengembangkan alat AI yang dikatakan dapat menghitung usia di bawah 20-an hingga 1,5 tahun.
Namun, data Yoti sendiri menunjukkan bahwa alatnya umumnya lebih buruk dalam memverifikasi usia wanita dan anak perempuan, dan orang-orang dengan kulit lebih gelap.
Baik Yoti dan Meta mengatakan video swadaya akan dihapus setelah pemeriksaan.
Tahun lalu, bos Instagram Adam Mosseri mengatakan kepada anggota parlemen AS bahwa dia merasa bukan tugas Instagram untuk memeriksa usia pengguna.
“Saya percaya akan jauh lebih efektif untuk memiliki verifikasi usia di tingkat perangkat,” katanya.
Mosseri menyarankan orang tua harus memastikan ponsel anak mengetahui usia “sebagai lawan memiliki setiap aplikasi, dan ada jutaan aplikasi di luar sana, mencoba memverifikasi usia mereka sendiri”.
Tahun lalu, Instagram diguncang oleh pengungkapan dari whistleblower Frances Haugen yang menyarankan para eksekutif menyadari bahwa platform tersebut dapat membahayakan kesehatan mental anak muda, terutama gadis remaja.
Sejak itu, Instagram meluncurkan beberapa fitur yang ditujukan untuk melindungi pengguna yang lebih muda.