Menarik, pembahasan dalam webinar EventCerdas bersama Zettagrid. Hadir dalam webinar tersebut, Gerry Suryadjaja dari Zettagrid, dan moderator Fanky Christian.
Membahas implementasi cloud, terutama seiring dengan tingginya kebutuhan implementasi sistem teknologi informasi di berbagai perusahaan dan instansi.
Tantangan IT saat ini (koleksi pribadi)
Tantangan IT saat ini memang harus bisa menjawab pengembangan di awal (fase build), mulai dari infrastruktur, aplikasi, data proteksi dan ketersediaan bisnisnya, dan tentu manajemen performansi.
Tidak hanya di fase awal, tapi juga di pengembangan (enhance), yang biasanya memang ada pengembangan aplikasi, mengakibatkan pengembangan infrastruktur. Mau tidak mau juga pengembangan SDM yang diperlukan, serta manajemen performansi yang semakin kompleks.
Demikian juga yang berada di perencanaan selanjutnya. Dimana ini biasanya bicara efisiensi, efektivitas, security dan pengembangan SDM jangka panjang untuk mendukung bisnis.
Pilihan yang dihadapkan perusahaan apakah mereka harus mengembangkan data center sendiri untuk menjawab kebutuhan, atau mempertimbangkan penggunaan cloud. Inilah titik krusial yang dihadapi oleh tim manajemen IT, dan juga keputusan yang harus diambil oleh manajemen perusahaan.
bangun atau pakai cloud (koleksi pribadi)
Pilihan ini tentu harus mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya:
Pertama, biaya atau cost. Pasti ini konsentrasi paling besar. Bahkan untuk perusahaan atau instansi yang mungkin saja dananya banyak, keputusan mengembangkan infrastruktur, terutama data center, serta perangkat di dalamnya menjadi angka yang kadang mengagetkan manajemen.
Kedua, kecepatan. Ini juga menjadi hal yang penting. Seperti yang pernah kita bahas, kecepatan adaptasi, adopsi perusahaan menjadi salah satu kunci sukses perusahaan jaman now. Bila dibuat timeline untuk membangun semua infrastruktur, mulai dari data center akan perlu waktu 3-6 bulan. Apalagi di tengah kondisi shortage perangkat IT saat ini.
Ketiga, SDM. Ini juga jadi penting. Karena tetap, bila bangun infrastruktur data center, akan perlu SDM untuk mengelola data center. Ini kadang disepelekan. Tapi ini yang nantinya akan jadi masalah. Demikian juga dengan pengembangan aplikasi, berapa lama waktu pengembangan? Ini yang sering dianggap remeh, semua programmer bisa kerjakan, tapi kenyataannya tidak pernah selesai.
Keamanan dan proteksi data. Ini yang selalu diperhatikan dalam tiap migrasi ke cloud. Ini yang jadi konsentrasi besar dari perusahaan dan instansi. Tapi ada standarisasi keamanan data dan proteksi data yang harus diikuti oleh cloud provider. Dan ini terus diawasi pemerintah.
Lalu apa solusinya?Ya memang pilihan terbaik adalah gunakan cloud.
Untuk pengembangan kapasitas data center, kita bisa menggunakan layanan Infrastructure As A Services (IaaS), sederhananya mulai dari Virtual Data Center (nama lainnya di cloud provider bisa berbeda).
Untuk aplikasi, bisa gunakan Software as a service (SaaS), karena sebenarnya berbagai aplikasi bisnis ada standarnya. Mulai dari CRM, HRM, ERP, bahkan akunting sederhana dan POS sekalipun.
Kembangkan SDM kuasai cloud, ini juga penting. Kadang ada nekat pindah ke cloud hanya karena biaya murah, tapi tidak punya tim yang bisa mengelolanya.
3 hal pemicu pindah ke cloud (koleksi pribadi)
Ada hal lain yang harus kita perhatikan kita, bukan hanya soal biaya murah, cepat implementasi tapi ada yang lebih penting, dimana lokasi data center mereka.
Mengapa? Bila kita gunakan cloud yang ada di luar negeri, maka bila terjadi masalah hukum, maka kita tidak bisa melakukan apa-apa. Maka faktor keamanan dan proteksi data juga yang menjadi pemicu utama perusahaan dan instansi pindah ke cloud. Mereka yang pindah umumnya menggunakan layanan provider cloud yang memiliki data center nya di Indonesia.
Berikutnya, modernisasi data. Saat ini kita ada di dalam masa transisi. Semua aplikasi semula dikembangkan di mesin-mesin onpremise, dan sekarang ditantang untuk pindah ke virtual mesin yang ada di cloud, dan semua sudah disediakan di berbagai cloud provider. Maka kita harus merubah, memperbaharui data yang telah ada.
Terakhir tentu perhitungan biayanya. Selain biaya, juga performansi dari IT Operation yang kita bahas kemarin.
Tentu ada pro dan kontra yang harus kita perhatikan saat migrasi ke cloud.
pro dan kontrak pindah ke cloud (koleksi pribadi)
Dan selain itu, juga ada pertanyaan menarik, mengenai cloud-lock-in. Apakah ini? Seringkali saat kita pindah ke cloud, maka kita sulit untuk keluar dari cloud provider itu, selain karena sudah berbeda format yang ada, tentu ada tahapan migrasi. Sedangkan sebagian besar perusahaan dan instansi cenderung akan ke multi-cloud dan hybrid-cloud. Maka harus dipastikan dan ditanyakan, seberapa cepat dan mudah kita keluar dari cloud provider.
Jadi balik ke pertanyaannya, masih ragukah anda untuk gunakan dan pindah ke cloud ?
Terima kasih untuk tim Zettagrid yang telah menjelaskannya sangat detail dalam webinar kemarin. Silahkan tonton webinarnya bila ingin tahu lebih banyak.
Pastikan anda menjadi Digital Transformation Captain !!