Aznaib I. Gindo: Rumah Sakit Pun Ramah Lingkungan

Konsep e-hospital secara langsung adalah menciptakan konsep green hospital lewat pengurangan pemakaian kertas. Meski-pun terlihat kecil, hal ini dapat menjadi salah satu upaya untuk ikut mendukung kampanye ramah lingkungan. Direktur PT novaTARA Indonesia, Aznaib I. Gindo mengatakan, harapan masyarakat akan sebuah layanan dan pelayanan kesehatan yang cepat dan nyaman kini semakin nyata terwujud dengan kehadiran software Vesalius.geo. “Fitur medical alerts yang ada dalam software ini mampu untuk meminimalisir kesalahan medis pada permintaan atau pemberian resep obat,” ungkapnya. PT. novaTARA Indonesia sendiri merupakan perusahaan pengembang software tersebut.

Gindo adalah lulusan diploma perpajakan UI dan menamatkan kuliahnya di S1 Ekonomi, Universitas Erlangga (1998). Mengaku tertarik dengan dunia TI karena bidang ini bias membuat bisnis proses yang tadinya manual bisa dilakukan secara elektronik. “Dengan komputerisasi yang terintegrasi, perusahaan akan mencapai produktivitas yang tinggi disamping efesiensi kerja,” tambahnya.

Berikut petikan wawancara BISKOM dengan pria kelahiran Irian, 18 Oktober 1968, baru-baru ini.

Sejauh mana prospek software Vesalius.geo di Indonesia?

Kami sudah 10 tahun di Indonesia. Awalnya kami adalah perusahaan yang berlokasi di Singapura, namun kini berubah menjadi Novatara dan banyak mengembangkan teknologi-teknologi baru untuk Indonesia. Kalau bicara prospek, saat ini trend rumah sakit lebih mengutamakan pasien safety sehingga pihak rumah sakit menghindari salah diagnosa, salah memberi obat atau istilahnya Malpraktek. Jadi prospek software Vesalius di Indonesia sangat besar.

Jadi, aplikasi ini lebih kepada medis?

Ya, aplikasi yang kami kembangkan bukan hanya sekedar memanage administrasi (Hospital Information System atau HIS) dari rumah sakit tersebut, tetapi lebih mengarah kepada medical clinical atau dikenal dengan Clinical In-formation System (CIS). Dalam CIS ada dokter modul sehingga dokter bisa mendowload medical record secara eletronik. Jadi, dalam CIS ada tiga kategori yakni Electronic Medical Record (EMR), Electronic Prescreption dan e-Order dimana dokter bisa memberikan order kepada bagian lab dan radiologi secara elektronik.

Apa keunggulan softwareVesalius.geo dibandingkan yang lain? Dan berapa nilai investasi untuk mengembangkan software ini?

Sistem ini terintegrasi dan terpadu di semua bagian kecuali bagian ICU. Jadi intinya kami memiliki dua model yakni HIS dan CIS. Dan rumah sakit yang menerapkan modul ini adalah RS Pondok Indah dan RS Puri Indah. Kedepan kami sudah menandatangani kontrak dengan RS Sinar Mas Grup. Untuk investasi software ini angkanya di kisaran US$ 300-600 ribu.

Berapa proyeksi rumah sakit yang menggunakan sofwaretersebut?

Totalnya sebanyak 14 rumah sakit swasta di akhir tahun ini. Namun sebanyak 10 rumah sakit ini masih dalam tahap negoisasi. Kami juga sedang merilis sebuah versi yang lebih simple dan terjangkau harganya untuk rumah sakit menengah ke bawah atau rumah saki pemerintah. Kami juga menyediakan back-up server apabila terjadi server down tanpa adanya down time.

Kalau investasinya cukup besar, apakah tidak akan berdampak pada mahalnya biaya berobat?

Sebelum memutuskan untukmenggunakan sofware ini, merekasudah memperhitungkan cost dan benefit analisis. Jika sistem ini sudah diimplementasi atau berjalan selama setahun lebih dan kemudian dievaluasi, hasilnya terjadi efesiensi sebesar 25-30 persen. Contohnya, pasien yang memiliki smart card bisa melakukan appointment dengan dokter melalui internet, telepon dan ponsel. Jadi investasi tersebut tidak percuma, sebaliknya menguntungkan kedua belah pihak. Rumah sakit dan pasien itu sendiri.