Kembali pada hari ini, kami menghadiri peresmian / grand opening dari data center. Kali ini PT Dunia Virtual Online / DTP membuka area data center di Area 31, di daerah Tapos Depok. Di area inilah berdiri bangunan data center yang mengikuti standar dunia.

Salah satu yang menarik, mengapa memilih di daerah ini, jawabnya sederhana, karena tersedia dua sumber listrik PLN, seperti dijelaskan oleh tim PLN yang hadir. Ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi data center dunia, selain generator set (genset) untuk catu daya mandiri dan tentu saja UPS.

Daya tahan gedung data center di Area 31 ini tidak diragukan lagi, bahkan tahan gempa 8 magnitude. Selain itu kapasitas beban juga menjadi sangat penting, dan juga double concrete roof, karena memang ada beban lain di atas gedung, yaitu peralatan satelit.

Gedung ini dilengkapi juga dengan genset room dan utility building yang menjadi pendukung utama kegiatan data center Area 31.

Adapun gedung yang diresmikan hari ini adalah Phase 1, dengan kemampuan 4 data hall (area penyimpanan data / rak) dan masing-masing 1 data hall menampung hingga 150 rak server, sehingga total kapasitas adalah 600 rak. Jumlah yang cukup besar.

Data center tentu harus sangat memperhatikan sumber daya listrik, dan ini didapatkan dari 2 power grid yang ada, yaitu dari Cibinong dan Cimanggis. Dengan total daya hingga 25 Megawatt, serta generator set N+1, yang dilengkapi dengan supply cukup 72 jam. Ini untuk menjaga kemungkinan kegagalan sumber daya listrik.

Selain itu faktor lain adalah ketersediaan Fire Suppression dengan menggunakan sistem Novec 1230.

Bila anda mengunjungi tempat ini, maka kita akan mengalami akses sekuriti hingga 8 level. Ini sangat penting bagi data center kelas dunia.

Dan tentu yang lebih membanggakan lagi adalah karena Area 31 ini dioperasikan oleh anggota APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional), yang selalu mendukung kemajuan industri data center lokal di Indonesia. Potensi data center yang besar tentu harus juga dikuasai oleh pengusaha lokal di Indonesia.

Sekali lagi, Ketum APTIKNAS, Soegiharto Santoso yang hadir juga berfoto bersama dengan Sekjen APTIKNAS, merasakan sangat bangga bisa hadir dalam kegiatan peresmian ini, dan mendukung perusahaan dan instansi bisa menggunakan data center di Area 31 ini.

Selain itu, berbagai industri terkait dengan data center juga sangat mungkin berkembang. Diantaranya adalah software DCIM (data center infrastructure monitoring / management) yang banyak digunakan di data center kelas dunia. Salah satunya adalah PRTG yang bisa digunakan untuk monitoring data center.

Maju terus industri TIK Indonesia, khususnya data center lokal yang sangat diharapkan bisa menampung kebutuhan industri kita, demikian tutup Soegiharto Santoso dalam kegiatan ini.