Geliat smart manufacturing, atau dikenal juga sebagai Smart Factory secara global, dimulai sejak diluncurkannya program Making Indonesia 4.0 pada April 2018. Program ini tidak berhenti hanya sebagai seremonial belaka. Pemerintah benar-benar sangat serius ingin menjadikan industri manufaktur sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia dalam 10 tahun. Dan ini berlanjut terus dengan dikeluarkannya Indonesia Industry Readyness Index atau dikenal juga dengan INDI 4.0.
Dalam program INDI 4.0, kemenperin mengembangkan aplikasi SIINAS yang menjadi portal bagi industri Indonesia untuk bisa mengakses informasi termasuk self-assessment INDI 4.0 yang ada di dalamnya.
Dan program INDI ini sangat membantu perusahaan untuk melihat kesiapan apa yang harus mereka lakukan terkait Industry 4.0. Tidak hanya itu, Indonesia sejak 2019 telah memiliki Global Lighthouse, dimana kedua perusahaan industri di Indonesia menjadi acuan global penerapan Industry 4.0.
APTIKNAS sejak awal berdirinya di tahun 2017, telah mendukung kegiatan Making Indonesia 4.0 di tahun 2018. Dan bersama dengan ACCI juga terus mensosialisasikan penerapan teknologi informasi terkait Industry 4.0. Tercatat hingga sekarang sudah puluhan seminar dan webinar di lakukan oleh APTIKNAS dan anggotanya. Yorindo dan EVENTCERDAS menjadi mitra paling sering digandeng oleh APTIKNAS dalam mensosialisasikan penerapan Industry 4.0.
Salah satu kegiatan terakhir kami adalah di tanggal 5 dan 6 April 2023. Kegiatan 05 April dilakukan di Cikande Serang, dan kegiatan 06 Apr 23 diadakan di Harper Purwakarta. Kedua kegiatan ini didukung oleh iForte, penyedia jaringan Internet terkemuka di Indonesia.
Memang peran infrastruktur sangat penting dalam penerapan Industry 4.0. Dan inilah yang menjadi titik penting. Seiring dengan hasil INDI 4.0 yang didapat perusahaan dan instansi, selalu faktor infrastruktur teknologi informasi menjadi hal utama yang harus disiapkan.
Pemerintah juga membentuk SINDI 4.0 atau ekosistem Industry 4.0, dan terakhir di bulan Maret 2023, pemerintah meresmikan PIDI (Pusat Informasi Digital Indonesia 4.0) yang ada di daerah Kebayoran, Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama diresmikian juga WANTRII (Dewan Transformasi Digital Industri Indonesia) dan pengukuhan DPP APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi & Komunikasi Nasional).
APTIKNAS terus menyuarakan pentingnya teknologi informasi untuk mendukung Industri 4.0, dan nantikan terus geliat implementasi industry 4.0 di website APTIKNAS, EVENTCERDAS atau Yorindo.
Kami juga sangat mendukung upaya pemerintah untuk bisa hadir dalam ajang internasional seperti Hannover Messe yang merupakan kegiatan puncak Industry 4.0 di dunia. Pemerintah telah berupaya keras untuk menerapkan industri 4.0 di berbagai industri yang ada. Dan kami juga sangat bangga bisa menjadi asosiasi pendukung Industry 4.0. Dengan tampil di Hannover Messe, Indonesia diharapkan diperhitungkan secara global menjadi titik pengembangan manufaktur dunia, tidak hanya sebagai tempat pasar / market terbesar, tapi juga menjadi tempat pengembangan industri terbesar dunia. Tidak ada yang mustahil, bila kita bekerjasama dengan penuh semangat.
