Batam, Biskom – Dalam mewujudkan digitalisasi Pesantren, Pintro dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk melakukan sinergi dengan Pesantren Daarut Tauhiid Batam melalui penyediaan layanan digital untuk ekosistem pesantren bagi santri, wali santri, pengajar hingga pengurus Yayasan Pesantren.   

Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pintro, Bank Danamon dan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Batam pada Minggu (23/7) yang dihadiri oleh Kepala Sekolah Pondok Pesantren Daarut Tauhid Batam, Denden Muhidin, S.pd beserta jajarannya, Head New Ventures & Planning Bank Danamon, Ardiansyah Solaiman, Funding Community Danamon Syariah, Ganang Eka Kurniawan dan CEO Pintro, Syarif Hidayat.

Pada kesempatan tersebut, CEO & Founder Pintro, Syarif Hidayat mengatakan bahwa perusahaan berupaya terus mengembangkan sistem akademik dan non akademik di pesantren termasuk sistem kesantrian dan sistem keuangan digital untuk meningkatkan mutu dan menciptakan inklusi keuangan pendidikan nasional khususnya pesantren. Sehingga harapan kedepannya, lembaga pendidikan, khususnya pesantren dapat berfokus untuk memajukan dunia pendidikan dan tidak terbelenggu dengan urusan operasional mulai dari pembelajaran, kepesantrenan, keasramaan hingga proses pembayaran atas tagihan santri (keuangan) pesantren.

“Sistem kami saling terintegrasi antara fitur satu dengan yang lainnya sehingga itu yang membedakan kami dari yang lainnya. Kami memahami bahwa masalah yang sering dialami lembaga pendidikan salah satunya adalah banyaknya aplikasi yang harus mereka miliki untuk go digital. Seperti misalnya untuk sistem pembelajaran, harus pakai aplikasi A. Lalu untuk sistem pembayaran pakai aplikasi B sehingga itu tidak praktis dan malah mempersulit pengguna. Oleh karena itu, dengan Pintro, lembaga pendidikan dapat hanya menggunakan 1 aplikasi untuk semua kebutuhan. Selain itu sistem kami yang white label dan dapat di customisasi memudahkan lembaga pendidikan seperti Daarut Tauhiid Batam untuk mengintegrasikan data-data mereka ke dalam sistem Pintro, ujar Syarif Hidayat.

Chief Digital Officer Danamon, Andreas Kurniawan, menerangkan kolaborasi dan adaptasi merupakan kunci utama bagi organisasi, termasuk Pesantren, untuk dapat berkembang cepat di era digitalisasi ini.

“Sistem yang dibagun ini memudahkan pengelolaan keuangan dan membantu mewujudkan transaksi cashless di lingkungan pesantren. Selain itu, dengan adanya fitur informasi kesantrian, wali santri dapat dengan mudah memonitoring perkembangan santri di pesantren mulai dari monitoring kesehatan, pengajuan jemputan, capaian hafalan Al-Qur’an/Fiqih/Hadist, halaqah, jajan santri dan progress capaian akademik sekolah lainnya”, ujar Andreas.

Andreas menambahkan, platform pesantren digital ini terhubung dengan channel pembayaran online yang dimiliki oleh Bank Danamon, seperti VA, direct debit maupun QRIS yang terintegrasi dengan rekening orang tua santri dan pesantren di Bank Danamon sehingga hal ini akan memudahkan semua pihak dalam proses pengelolaan keuangan di pesantren.

Sementara itu, Kepala Sekolah Pondok Pesantren Daarut Tauhid Batam, Denden Muhidin, S.pd, menyampaikan bahwa dalam rangka menyongsong digitalisasi dan  inklusi keuangan di pesantren, maka kami membangun Kerjasama dengan Bank Danamon dan Pintro untuk menghadirkan kemudahan pembayaran digital bagi orang tua santri. Sehingga orang tua dapat melakukan pembayaran tagihan pendidikan anak dari mana saja dan kapan saja dengan berbagai opsi pembayaran yang tersedia baik perbankan maupun non perbankan. Selain itu, dengan adanya fitur informasi kesantrian orang tua juga dapat dengan mudah mengetahui perkembangan anak mereka.

“Kami ingin terus berinovasi & berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan di Indonesia seiring dengan era digital ini,” ungkap Denden Muhidin, S.pd