BISKOM, Jakarta – Generasi muda bukanlah pelengkap kelompok masyarakat, penduduk usia muda, yang merupakan mayoritas populasi di Indonesia, berperan penting dalam menentukan perjalanan bangsa Indonesia ke depan.

Anggota DPR RI Didik Mukriato berpendapat hendaknya Pemerintah dan Parlemen bisa memastikan terciptanya ruang demokrasi yang sehat dan transparan sehingga generasi muda tidak apriori pada politik dan beranggapan negatif.

“Pemerintahan dan Parlemen juga harus memastikan jangan sampai apriori pemuda ini didesain oleh penumpang-penumpang gelap demokrasi, yang kemudian membuat kotor ruang politik. Mempertinggi money politik di tingkat grassroot. Mempertinggi ruang transaksional suara.

Ini memberikan kesempatan sempit bagi generasi untuk berkompetisi secara sehat,” jelas Didik di sebelum pembukaan Sidang Tahunan 16 Agustus 2023 ditemui di lobi Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Partisipasi aktif pemuda dalam hajatan politik elektoral Pemilu 2024 bakal menentukan siapa saja para elite yang akan memimpin Indonesia pada tahun 2024-2029.

Kemajuan yang sudah dicapai bangsa Indonesia, termasuk di bidang demokrasi, jangan sampai mundur karena iklim demokrasi yang tidak sehat.

“Untuk itu mari kita pastikan ruang-ruang demokrasi ini bisa transparan, bersih, bebas dari narasi hate speech, penyebaran kebohongan, bebas dari kedengkian, kebencian. Karena nuansa politik elektoral di 2014 dan 2019 menjadi pelajaran yang sangat berharga,” ujar Didik.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat jumlah penduduk Indonesia didominasi Generasi Z atau penduduk yang lahir pada kurun 1997-2012 dan milenial yang lahir periode 1981-1996.

Jumlah Generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara 27,49 persen dari total populasi Indonesia yang berjumlah 270,2 jiwa, sedangkan generasi milenial jumlahnya mencapai 69,90 juta jiwa atau setara dengan 25,87 persen.

Anggota Komisi III DPR RI ini pun mewanti-wanti agar generasi muda bersikap apriori pada politik. “Justru saya agak prihatin jika kemudian ada generasi muda yang apriori pada politik.

Politik ini adalah tempat untuk mengeluarkan produk-produk kenegaraan, konsensus-konsensus besar, untuk mengawal arah Indonesia ke depan.

Masa depan adalah milik pemuda. Dengan pemuda lah Indonesia ini akan ditentukan ke depan,” papar Didik. (Juenda)