TAIWAN External Trade Development Council (TAITRA) mengundang pelaku bisnis teknologi informasi komunikasi (TIK) di tanah air untuk turut memamerkan keterampilan dan teknologinya kepada pelanggan dari seluruh dunia, melalui kegiatan-kegiatan terbesar yang diselenggarakan pemerintahan Taiwan, yaitu Computex, Taipei Internasional Electronics Show (Taitronics), Display Taiwan dan Photo Voltaic (PV) Exhibition Taiwan.
Hal ini diumumkan pihak TAITRA saat Seminar on Taiwan ICT Industry bersama Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo), di Hotel Sultan, Jakarta (31/10).
Menurut Direktur TAITRA, Tony Lin, keikutsertaan pengusaha Indonesia dalam pameran yang diselenggarakan oleh Taiwan akan memberikan peluang kepada industri Indonesia untuk dikenal teknologinya pada pasar global, seperti produk-produk TIK Taiwan yang sudah mendunia, antaranya Acer, Asus, MSI dan BenQ.
Sejak 2010, TAITRA memang telah dipercaya oleh Bureau of Foreign Trade (BOFT), Ministry of Economic Affairs (MOEA), Taiwan untuk mengimplementasikan Kampanye Taiwan Excellence dalam rangka meningkatkan pengenalan konsumen Indonesia pada merek-merek TIK Taiwan.
“Awalnya industri kami hanyalah merakit teknologi yang sudah ada saja. Namun, dari situ kami mulai meniru dan belajar mengembangkannya yang akhirnya bisa membuat produk sendiri berkelas dunia seperti sekarang ini,” ujar Tony.
Jeremy M.C. Horng, Executive Director of Exhibition Department TAITRA menyatakan, pebisnis TIK Indonesia sangat aktif. Hal ini terlihat dari banyaknya pebisnis yang hadir ke seminar-seminar TAITRA, khususnya dari antusiasme para peserta yang menyatakan akan menghadiri 4 pameran TIK di Taipei. Jeremy berharap, hubungan kerjasama yang baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Taiwan selama ini akan memperlancar transformasi teknologi antara kedua negara.
Sedangkan Ketua Umum Apkomindo, Agustinus Sutandar mengatakan, pemerintah Indonesia seharusnya banyak belajar pada pemerintahan Taiwan dalam mendukung industri negaranya secara serius yang akhirnya membuahkan hasil dengan produk-produk yang berinovasi, handal dan harga terjangkau. “Kompetisi masih ketat, untuk bisa sukses, merek dan pelaku teknologi tanah air harus fokus menampilkan produk-produk yang mempunyai nilai tambah,” katanya.
Saat ini, posisi Taiwan sebagai sumber teknologi dunia dapat nyata terlihat setiap tahun ketika Taipei mengadakan Computex, pameran TI terbesar kedua di dunia setelah Consumer Electronics Show. Jumlah pembeli biasanya melampaui 30.000 orang dari mancanegara, dengan total pengunjung lebih dari 100.000 orang.
Begitu pula, pameran PV Taiwan menampilkan kemajuan green technology Taiwan yang memiliki industri light-emitting diodes (LED) kedua terbesar di dunia dan menguasai sekitar seperempat pasar dunia serta terkenal akan produk-produk yang hemat energi dan mengurangi emisi karbon.
PV Taiwan 2011 memayungi 286 perusahaan untuk menghubungkan berbagai usaha pemanfaatan energi matahari. Acara ini memiliki lebih dari 10.000 pengunjung dari 60 negara di seluruh dunia, sebuah bukti dominasi Taiwan dalam bidang produksi sel PV.
Dalam acara yang didukung oleh BISKOM sebagai media partner ini juga hadir Tsai YC (Director of Economic Division Taipei Economic and Trade office in Indonesia), Thomas Huang (Manager Exhibition Department TAITRA) dan Karen Yu (Project Manager, Exhibition Department, TAITRA).
Selain menggelar empat pameran TIK di Taiwan, TAITRA juga menghadirkan beragam lini produk mereka di Indonesia agar konsumen lebih mengenal produk-produk Taiwan melalui beberapa showcase di wilayah Jabotabek. Empat acara juga telah dilaksanakan di Mal Lippo Karawaci, Mal Living World, Mal Central Park, dan Mal Mangga Dua sepanjang tahun 2012 ini, sehingga konsumen Indonesia bisa merasakan langsung produk-produk merek Taiwan. •