BISKOM, Jakarta – Selama sebelas tahun berkarir di perusahaan perangkat teknologi informasi (TI) bernama Masterdata, telah banyak ilmu yang didapatkannya untuk mengembangkan diri menjadi seorang pebisnis. Lalu,  ia membangun usaha sendiri dengan membangun toko komputer di Mangga Dua Mall, ITC Cempaka Mas dan Bekasi Cyber Park. Setelah melihat potensi pasar yang begitu besar, Kemudian ia memilih CCTV CP Plus menjadi produk unggulan yang dijalankannya.

AWAL karirnya sebagai seorang sales notebook dan komputer membuatnya tertarik untuk menekuni dunia TI. TI langsung menjadi hobi barunya pada saat itu sehingga pemahamannya terhadap produk TI dengan mudah dan cepat ditelaahnya. Hanya dalam waktu 8 bulan saja, karirnya mulai meningkat karena performanya dianggap bagus. Diangkat sebagai Brand Manager, kemudian mulai dipercaya menjadi Regional Area Manager di Masterdata, sebelum akhirnya memutuskan untuk membangun usaha sendiri.

Tidak berjalan mulus, usaha yang didirikannya pun mengalami kebangkrutan setelah 4 tahun berjalan. Diakuinya, 2 tahun pertama toko komputer yang dikelolanya berjalan baik namun setelah itu mengalami penurunan penjualan yang diakibatkan persaingan yang semakin ketat, baik dari sisi pemainnya maupun dari harga.

Sebelum usahanya bangkrut ia pun mulai mencari alternatif bisnis yang menguntungkan. Secara tidak sengaja produk CCTV atau kamera pemantau pun menjadi perhatiannya dan mulai menggelutinya sambil berjalan toko komputernya. Dimulai dengan main CCTV untuk rumahan, kemudian mendapatkan proyek-proyek kecil dan berlanjut menjadi besar.

Toko komputernya pun ditutup pada tahun 2012 dan mulai serius menjalankan bisnis barunya meskipun untuk awal dijalankan dari rumah. Usahanya semakin berkembang dan mulai fokus menjalankan satu brand bernama CP Plus, produk security equipment dari Jerman.

Kurniadi S. Sanjaya, nama pria penuh optimisme tersebut, dianggap mampu mengangkat brand CP Plus di pasar Indonesia karena penjualan yang dilakukannya terus meningkat. Akhirnya sekitar setahun lalu Channel Works selaku pemegang brand CP Plus menunjuknya menjadi Country Manager untuk Indonesia.

Channel Works sendiri merupakan perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Singapura dengan memilki cabang di 5 negara, yaitu Sri Lanka, India, Vietnam, Philipina dan kini terrmasuk Indonesia. Sesuai namanya, Channel Works fokus pada channel retail development untuk distribusi produk-produk security system dengan menawarkan brand-brand ternama, seperti CP Plus, Maximus, Oxxon dan Flir.

“Saat ini di pasar Indonesia yang kami tawarkan adalah CP Plus dan Maximus. Untuk CP Plus sendiri sementara ini difokuskan pada pada product Surveillance System-nya saja, yaitu CCTV Camera analog, DVR, dan IP Camera berikut kelengkapan NVR-nya,” terang kelahiran Jakarta, 22 Desember 1981 ini.

Simak penjelasan lebih lanjut mengenai CP Plus dan Channel Works saat BISKOM berbincang dengan bapak dari dua putra yang memiliki hobi bernyanyi ini, di kantor barunya Jalan Peta Barat, Rukan Puri Gardena, Jakarta Barat.

Apa saja tugas-tugas Anda sebagai Country Manager?
Saya mengemban tugas menjalankan visi dan misi perusahaan terutama bisnis di Indonesia, baik itu penetrasi produk ke market, memastikan produk-produk yang dipasarkan bisa diterima dengan baik dan brandingnya juga cukup baik agar bisa lebih dikenal, serta mengembangkan dan mendevelop channel partner atau jaringan. Tapi, sebenarnya ujung-ujungnya, saya bertanggung jawab pada target achievement.

Kurniadi-2Produk jenis apa saja yang disediakan CP Plus?
Kelengkapan produk CP Plus meliputi Video Door Phone (analog dan IP Based) untuk Villa, Multi-Villa, Apartment dan Multi-Apartment, serta Home / Office Automation solution system.

Sedangkan di DVR analog dilengkapi Mobile DVR (untuk kendaraan) dengan option GPS System dan realtime video streaming, two way communication, ATM DVR (untuk mesin ATM), hingga mensuport POS integration (untuk retail yang mau terhubung dengan mesin kasir / POS system ), Combo DVR (LCD Monitor 10 inci yang sudah embeded DVR seperti All in One PC), HD CVI Camera. Tidak ketinggalan, Video Analytic Software seperti People Counting, Object Missing, Flame Detection, Smoke Detection, TresPassing, dan Face Detection / Recognition.

Meskipun fokus di surveillence system, kami tetap melayani permintaan lainnya, seperti finger print, accest control maupun video door phone. Begitu lengkap produk-produknya, sehingga CP Plus bisa dibilang onestop solution.

Seperti apa bentuk kemitraan yang dibentuk oleh Channel Works?
Secara global sebenarnya Channel Works berdiri hanya sebagai principle atau pemegang merek. Bisa dibilang untuk saat ini kami adalah franchise license holder untuk CP Plus di seluruh Asia. Jadi kalau bicara CP Plus pastinya berhubungan dengan Channel Works. Oleh sebab itu CP Plus di Indonesia lebih di fokuskan, karena Maximus sendiri produknya hanya analog camera system untuk entry level. Makanya untuk partner-partner yang direkrut selama ini kami guarantee kalau produk-produk Channel Works tidak akan ada yang bisa sembarang impor dari luar negeri agar tidak terjadi price war.

Selain itu, sebagai principle, kami ada dibeberapa negara, seperti Colombo dan Indonesia yang juga berperan sebagai distributor sementara. Hal itu disebabkan belum ditemukannya partner yang qualified untuk bisa pegang satu negara sebagai distributor. Jadi untuk sementara ini kami juga merangkap untuk di Indonesia.

Konsep kerjasama apa yang Anda tawarkan kepada partner?
Dalam merekrut partner selama ini kami menawarkan konsep bisnis end to end solution. Bukan hanya produknya yang end to end solution tetapi juga sistem bisnisnya. Jadi mulai pra-sales sudah mulai disupport, seperti misalnya partner minta didampingi untuk demo unit atau presentasi ke proyek mereka. Bahkan sampai melakukan cost estimater maupun mendesain sistemnya.

Kami juga bantu supervisi di lapangan untuk memastikan semua instalasi berjalan sesuai SOP dan sesuai sistem yang dibuat. Selain itu, kami juga memberikan trainning yang berkesinambungan. Mulai dari skill, technical support, product knowledge cara setting dan instalasi.

Ada juga product knowledge cara untuk menjual dari sisi marketingnya. Jadi dari sisi apapun akan kami dukung penuh. Sedangkan untuk purna jualnya, baik itu CP Plus maupun Maximus diberikan garansi 2 tahun part replace. Kalau ada kerusakan yang bukan disebabkan human error maka garansi sparepart 2 tahun. Makanya, sesuai SOP bila ada barang rusak akan selesai dalam waktu 2 hari karena kami mengganti sparepart baru dan bukan diservis.

Bagaimana perkembangan CP Plus sejauh ini?
CP Plus merupakan produk branded dari Jerman yang sudah berdiri sekitar 9 tahun lalu. Meskipun baru seumur jagung namun penjualan di pasar cepat sekali pertumbuhannya. Terutama di India yang selama 5 tahun berturut-turut menjadi market leader di India dengan 24% market share dengan revenue hampir US$ 50 juta dengan hanya satu distributor saja, yaitu Aditya Infotech. Di negara-negara Asia Selatan, CP Plus juga sudah menjadi Top 3.

Kurniadi-3Apa keunggulan yang ditawarkan CP Plus dibandingkan kompetitor?
Ada beberapa poin yang ditekankan. Pertama ini merupakan branded dari Jerman. Bukan rahasia lagi kalau teknologi Jerman dikenal dengan quality control dan durability-nya. Dibandingkan negara-negara lain jauh lebih advanced, lebih baik dan lebih berkembang.

Kedua, range produk CP Plus sangat lengkap, dan ketiga, garansinya 2 tahun. Mungkin banyak brand lain yang menjanjikan garansi 2 tahun bahkan sampai 3 tahun. Tapi perlu diperhatikan masalah penggantian dan sistem purna jualnya. Kalau kami benar-benar murni replace spare parts. Jadi mengganti bukan memperbaiki. Keempat, kami punya lokal distributor sendiri sehingga ketersedian sparepart ataupun stock bisa dijamin. Dan terakhir masalah pricing. Berhubung pabrik kami sudah ada di Hongkong menjadikan harganya kompetitif bahkan bisa bersaing dengan produk Taiwan bahkan China sekalipun.

Produk dan teknologi terbaru yang akan diperkenalkan tahun ini?
Perlu diketahui kalau di dunia surveillence itu chipset kamera didominasi oleh merk Sony. Nah, disini kami mempunyai teknologi High Quality Image Sensor (HQIS) sendiri yang merupakan chipset  ekonomis untuk entry level produk yang di-develop oleh tim R&D dari CP Plus sendiri. Jadi untuk seluruh fitur kamera, DVR, DVI dan seluruh device maupun software dikembangkan oleh CP Plus Teknologix Labs.

Kebetulan tanggal 15 April ini akan ada launching yang memperkenalkan HD CVI yang merupakan kamera basic analog tetapi sudah memiliki range solusi recording megapiksel seperti IP Camera yang harganya jauh lebih mahal. Kamera ini juga bisa dikombinasi dengan audio, kontrol dan video dalam satu kabel. Selain itu ada beberapa model IP Camera dengan teknologi terbaru CP Plus APEX Series yang low bandwidth.

Apa target Anda di tahun ini?
Targetnya di tahun ini bisa mencapai US$ 2,2 juta. Kami tidak muluk-muluk dahulu karena saya yakin akan bisa lebih dari apa yang ditargetkan. Kami inikan masih baru dan sebenarnya masih tahap-tahap pengenalan produk . Saya rasa 2-3 tahun adalah tahap-tahap branding dan pengenalan serta recruitment partner untuk penetrasi ke pasar. Selanjutnya, kami ingin menjadi No. 1 sebagai security distribution company di Indonesia dalam waktu 5 tahun kedepan. •ANDRI/M. TAUFIK (foto)

Artikel Terkait:
TELAH TERBIT BISKOM EDISI APRIL 2014
KURNIADI S. SANJAYA: CP Plus Berikan Servis Terbaik
Channel Works Kenalkan CCTV Canggih Dari Jerman
TELAH TERBIT BISKOM EDISI MEI 2014
RAMAN MADAN: Channel Works Tawarkan Solusi Surveillence Terlengkap
Channel Works Gelar Certification Training CP Plus

1 COMMENT

  1. Kayaknya kenal nih sama pria yang satu ini… sejarah perjalanannya cukup panjang. Ulet, gigih, tekun, berani mengambil tindakan beresiko, friendly, dan masih banyak lagi kelebihannya. Semoga cita-cita dan mimpinya bisa terwujud. Maju terus pak Kurniadi.
    Salam, Imam – LoGe

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.